
Bisnis | Ekonomi
Soal Pembangunan Kilang Minyak, Purbaya Tegaskan Tak Ada Silang Pendapat
/index.php
Edukasi - Diposting pada 12 June 2025 Waktu baca 5 menit
Fenomena kemudahan akses layanan paylater, kartu kredit digital, hingga banjir iklan gaya hidup konsumtif di media sosial kini menimbulkan kekhawatiran serius. Generasi muda, khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan, dinilai semakin rentan terhadap jebakan utang konsumtif akibat pola belanja yang tidak dibarengi dengan literasi keuangan yang memadai.
10 Strategi Cerdas Menghindari Jeratan Utang Konsumtif
Guna mengantisipasi lonjakan utang tidak produktif, berikut ini 10 langkah strategis yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan finansial dan mencegah dampak negatif dari gaya hidup konsumtif:
Susun Anggaran Bulanan Secara Proporsional
Tetapkan alokasi yang jelas antara kebutuhan, tabungan, dan hiburan. Mengatur pengeluaran secara sadar dapat mencegah keputusan impulsif yang merugikan.
Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Tren Sosial
Belanja demi citra atau tren hanya akan memperbesar risiko finansial. Bedakan mana keperluan dan mana keinginan.
Catat Semua Pengeluaran, Termasuk yang Kecil
Mencatat setiap transaksi membantu Anda mengidentifikasi kebocoran keuangan dan menjadi lebih reflektif terhadap pola konsumsi.
Terapkan “Jeda 3x24 Jam” untuk Belanja Impulsif
Berikan waktu tiga hari sebelum memutuskan pembelian barang non-esensial. Ini akan mengurangi keputusan belanja berdasarkan emosi sesaat.
Kurangi Ketergantungan pada Kredit dan Paylater
Hindari membayar dengan uang yang belum dimiliki. Gunakan sistem kredit hanya jika benar-benar dibutuhkan dan dikelola dengan bijak.
Waspadai Promo dan Diskon yang Menjebak
Diskon bukan alasan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan. Miliki daftar belanja yang disiplin dan tetap fokus pada prioritas.
Bangun Dana Darurat Sejak Dini
Dana darurat akan menjadi penyelamat saat terjadi krisis tak terduga, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
Tumbuhkan Pola Pikir “Menabung Dulu, Belanja Kemudian”
Gantilah orientasi konsumsi jangka pendek dengan perencanaan jangka panjang.
Manfaatkan Aplikasi Keuangan Digital
Aplikasi seperti Spendee, Money Lover, atau DompetKu dapat membantu Anda merancang anggaran, memantau pengeluaran, dan memberi peringatan bila terjadi pemborosan.
Tingkatkan Literasi Keuangan Secara Aktif
Ikuti pelatihan, webinar, atau baca sumber tepercaya tentang pengelolaan uang. Pengetahuan adalah fondasi utama agar tidak terjebak dalam siklus utang konsumtif.
Utang konsumtif umumnya digunakan untuk memenuhi gaya hidup seperti belanja fashion, membeli gadget, atau liburan. Namun, tanpa perencanaan pembayaran yang matang, utang tersebut dapat menumpuk dan mengganggu arus kas bulanan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa tingkat gagal bayar pada pinjaman digital mencapai 3,5% pada 2024, di mana sebagian besar berasal dari utang konsumtif tanpa dasar produktivitas ekonomi.
Permasalahan utang konsumtif tidak hanya soal penghasilan, tetapi juga berkaitan erat dengan budaya, kebiasaan, dan cara pandang terhadap uang. Generasi Milenial dan Gen Z perlu lebih bijak dalam menghadapi tekanan tren sosial dan tawaran kredit instan.
Dengan disiplin dan edukasi keuangan yang konsisten, Anda bisa melindungi diri dari utang yang dapat merusak masa depan. Sepuluh strategi di atas bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga langkah awal menuju kemandirian finansial yang berkelanjutan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.