Saham Himbara Bergerak, Kas Negara Rp200 T Mulai Dialihkan

Saham News - Diposting pada 12 September 2025 Waktu baca 5 menit

Mayoritas saham bank-bank anggota Himbara bergerak naik pada perdagangan Jumat (12/9/2025), seiring masuknya dana kas negara sebesar Rp200 triliun.

 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibuka naik 100 poin di level Rp4.180 per saham pada sesi pagi. Namun, penguatan itu mulai terbatas karena hingga pukul 09.33 WIB, harga BBRI hanya bertambah 50 poin ke posisi Rp4.130 per saham.

 

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatat kenaikan dengan pola berbeda. Saat pembukaan, harga saham naik 20 poin hingga menyentuh Rp4.500 per saham. Hingga pukul 09.33 WIB, kenaikan BMRI masih bertahan di sekitar 20 poin dari posisi awal.

 

Adapun saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dibuka naik 30 poin ke Rp1.385 per saham, dan masih bertahan di level tersebut hingga pukul 09.37 WIB.

 

Satu-satunya yang bergerak turun adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pada pembukaan, BBNI sempat menguat 10 poin ke Rp4.430 per saham, namun kemudian terkoreksi ke Rp4.380 per saham.

 

Sesuai instruksi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kas negara sebesar Rp200 triliun yang sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia mulai dialihkan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada Jumat (12/9/2025).

 

Purbaya menuturkan, dana itu akan disalurkan ke empat bank besar Himbara, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Selain itu, dua bank syariah juga akan menerima bagian, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Syariah Nasional (BSN).

 

“Besok sudah mulai masuk ke enam bank Himbara,” ujar Purbaya kepada wartawan di sela agenda Great Lecture Institute di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

 

Ia menambahkan, seluruh bank penerima akan memperoleh alokasi masing-masing dari total dana tersebut. Namun, ia belum merinci besarnya porsi yang diterima oleh tiap bank.

 

“Proporsinya berbeda-beda, nanti akan diatur oleh otoritas fiskal,” kata Purbaya dalam kesempatan terpisah di Kompleks Parlemen Jakarta.

 

Sejak awal, Purbaya memang telah berencana memindahkan sebagian dana pemerintah yang selama ini disimpan di Bank Indonesia untuk ditempatkan di bank-bank Himbara dengan nilai mencapai Rp200 triliun.

 

Kebijakan itu diproyeksikan menjadi salah satu strategi pemerintah guna mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik.

 

“Saya sudah melaporkan kepada Presiden [Prabowo Subianto], saya akan menaruh dana di sistem perbankan. Besok saya masukkan Rp200 triliun,” kata Purbaya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

 

Menurutnya, dana tersebut bersumber dari kas pemerintah yang tersimpan di Bank Indonesia dengan total Rp425 triliun.

 

Meski begitu, otoritas fiskal menegaskan bahwa dana itu tidak boleh dipakai bank untuk membeli instrumen investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

 

“Kami sudah berbicara dengan pihak bank, jangan gunakan untuk beli SRBI atau SBN,” tegas Purbaya.

Sumber: bloombergtechnoz.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.