Pedagang Thrifting Pasar Senen Ketar-ketir! Purbaya Lontarkan Peringatan Penting

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit

Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk kembali memperketat larangan impor bal pakaian bekas membuat para pedagang thrifting di Pasar Senen merasa cemas. Langkah ini menyebabkan kapal pemasok berhenti beroperasi, stok pakaian bekas menipis, dan jumlah pembeli terancam menurun drastis.

 

Di Blok III Pasar Senen, seorang pedagang pakaian dalam bekas yang enggan disebutkan namanya mengaku kini hanya bisa menjual sisa stok lama karena kapal pembawa pakaian bekas ke Indonesia tidak lagi diizinkan bongkar muatan.

 

 

“Sekarang sudah tidak ada lagi barang masuk. Kapalnya sudah dilarang beroperasi, jadi kami susah dapat barang,” ungkapnya kepada detikcom, Senin lalu.

 

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pakaian bekas berasal dari Korea dan Jepang, namun ada juga yang datang dari negara lain seperti Australia. Dikatakannya, penghentian masuknya barang sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir.

 

“Barang Korea, di sini disebut barang Korea atau Jepang. Tapi ada juga dari Australia. Sudah sebulan ini barang dilarang masuk, jadi yang dijual sekarang cuma sisa-sisa di gudang,” tuturnya.

 

Menurutnya, bila kondisi ini terus berlanjut dan stok semakin menipis, Pasar Senen Blok III akan kehilangan banyak pengunjung, sebab area thrifting menjadi daya tarik utama pasar tersebut.

 

“Sekarang orang datang ke Senen kebanyakan buat cari pakaian thrifting. Kalau cuma jual plakat atau atribut partai, paling laku sebulan sekali. Tanpa thrifting, pasar bisa sepi,” jelasnya.

 

Situasi ini membuat banyak pedagang gelisah, apalagi pedagang lain di luar sektor thrifting seperti penjual makanan di lantai atas juga bergantung pada keramaian pasar untuk bertahan hidup.

 

Seorang pedagang jaket impor bekas yang juga tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan hal serupa. Ia menilai bahwa lapak-lapak thrifting menjadi magnet utama pengunjung ke Pasar Senen.

 

“Kalau barang-barang second ini habis, pasar bisa jadi sepi pengunjung. Di sini yang paling ramai dicari orang ya barang-barang second itu,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka membahas nasib para pedagang Pasar Senen di tengah rencananya memperketat kembali larangan impor bal pakaian bekas (balpres). Ia menegaskan bahwa Pasar Senen merupakan salah satu pusat thrifting terbesar di Jakarta.

 

Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan melakukan razia langsung ke Pasar Senen, melainkan akan memperketat pengawasan di pelabuhan yang menjadi jalur masuk pakaian impor ilegal melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

 

Dengan langkah ini, diharapkan pasokan pakaian bekas ilegal ke Indonesia bisa berkurang. Ketika stoknya menipis, pedagang diharapkan mulai beralih menjual produk buatan dalam negeri.

 

“Saya tidak akan razia ke pasar, fokus saya hanya di pelabuhan. Kalau pasokan berkurang, otomatis barang di pasar juga berkurang. Nanti kita lihat perkembangannya. Kalau pasokan berhenti total, pedagang pasti beralih ke produk dalam negeri,” jelas Purbaya.

Sumber: detik.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.