Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka menjelaskan mengenai harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi Pertalite (RON 90).
Menurutnya, harga jual Pertalite saat ini belum mencerminkan nilai keekonomian yang sebenarnya. Pemerintah masih menetapkan harga eceran Pertalite sebesar Rp10.000 per liter, dan harga tersebut tidak mengalami perubahan sejak 3 September 2022.

“Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar oleh masyarakat melalui mekanisme subsidi energi maupun non-energi,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan bahwa harga riil Pertalite tanpa subsidi seharusnya berada di angka Rp11.700 per liter. Dengan demikian, pemerintah harus menanggung selisih sekitar Rp1.700 per liter agar harga jual BBM yang diterima masyarakat tetap berada di kisaran Rp10.000 per liter.

Sementara itu, mulai 1 Oktober 2025, PT Pertamina (Persero) telah resmi menetapkan harga baru untuk BBM non-subsidi di seluruh SPBU miliknya.
Untuk Pertamax RON 92, harga masih bertahan di Rp12.200 per liter, sedangkan Pertamax Turbo tetap dijual dengan harga Rp13.100 per liter pada periode Oktober 2025.

Adapun harga Pertamina Dex mengalami kenaikan menjadi Rp14.000 per liter, naik dari posisi sebelumnya Rp13.850 per liter pada September 2025.
Sementara Dexlite juga turut mengalami kenaikan sebesar Rp100 per liter, menjadi Rp13.700 per liter, dari harga sebelumnya Rp13.600 per liter di bulan September.