Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 29 October 2025 Waktu baca 5 menit
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa hubungan negaranya dengan Korea Utara berjalan "sesuai rencana" ketika ia menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, di Kremlin pada hari Senin. Langkah ini menegaskan kembali aliansi kedua negara di tengah tekanan dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
“Hubungan antara Federasi Rusia dan Republik Rakyat Demokratik Korea berkembang dengan aktif, konsisten dengan rencana yang telah kami sepakati,” kata Putin, dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, Selasa (28/10/2025).
Dalam pertemuan itu, Choe menyampaikan pesan pribadi dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serta menekankan adanya kedekatan politik dan spiritual antara Moskow dan Pyongyang, yang menurutnya semakin kuat di tengah tekanan Barat.
Kunjungan ini menjadi bagian dari serangkaian kegiatan diplomatik intensif kedua negara, setelah Kim Jong Un berjanji meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, hubungan militer antara Moskow dan Pyongyang berkembang dengan cepat. Pada 2024, kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang mencakup komitmen untuk saling membantu secara militer jika salah satu pihak diserang.
Menurut laporan intelijen Korea Selatan, ribuan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke medan perang di Ukraina, dengan lebih dari 600 orang dilaporkan tewas. Putin secara terbuka memuji peran heroik pasukan Korea Utara dalam membantu pasukan Rusia merebut kembali wilayah Kursk.
Washington menuduh Rusia membalas dukungan tersebut dengan memberikan bantuan teknologi canggih, termasuk di bidang antariksa dan sistem satelit. Sementara itu, Ukraina mengklaim telah menemukan pecahan rudal buatan Korea Utara di garis depan.
Hubungan dekat Rusia dan Korea Utara bukanlah hal baru. Sejak era Soviet, Moskow menjadi pendukung utama Pyongyang, termasuk pada masa Perang Korea.
Pada 2022, Korea Utara menjadi salah satu dari hanya lima negara anggota PBB yang menolak resolusi yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Kim Jong Un bahkan menyebut Putin sebagai "kawan terdekat" dalam pesan ulang tahunnya tahun lalu.
“Rusia dan Korea Utara saling memahami dalam perjuangan melawan hegemoni dan tekanan eksternal,” kata Andrei Lankov, analis hubungan internasional Universitas Moskwa, dikutip oleh RIA Novosti.
Selain kerja sama militer, hubungan ekonomi dan pariwisata juga mulai berkembang. Kedua negara baru-baru ini membangun jembatan jalan pertama yang menghubungkan wilayah mereka. Pada bulan Juli, penerbangan komersial langsung antara Moskow dan Pyongyang resmi diluncurkan.
Korea Utara bahkan membuka kawasan wisata baru di pantai timurnya yang kini menerima wisatawan asal Rusia.
Sumber: cnnindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.