Token WLFi Melonjak 19% Usai Anjlok Tajam - Ini Faktor Pendorongnya

Token WLFi, yang terkait dengan proyek kripto keluarga Trump, World Liberty Financial, tengah menjadi sorotan setelah mencatat fluktuasi harga ekstrem. Usai anjlok tajam di awal perdagangan, WLFi justru bangkit dengan kenaikan sekitar 19% dalam periode terbaru. Pergerakan dramatis ini memantik spekulasi di kalangan pelaku pasar mengenai faktor pendorong di balik lonjakan mendadak tersebut.

1. Awal Perjalanan Harga: Dari Debut Hingga Koreksi Cepat

WLFi resmi diperdagangkan secara publik pada 1 September 2025. Dalam hitungan jam pertama, token ini sempat menyentuh level puncak di kisaran US$0,30–0,32, sebelum terkoreksi tajam sekitar 12% ke level US$0,246. Beberapa laporan bahkan mencatat penurunan mencapai 20% seiring dimulainya perdagangan di pasar spot, sebuah indikasi tekanan jual signifikan dari investor awal.

2. Respons Protokol: Token Burn Sebagai Pemicu Optimisme

Menghadapi tekanan jual yang besar, World Liberty Financial melakukan langkah taktis dengan membakar (burn) sebanyak 47 juta token WLFi, atau setara 0,19% dari total suplai beredar, pada 2 September 2025. Strategi ini bertujuan mengurangi suplai yang tersedia di pasar, menciptakan kelangkaan, dan pada akhirnya memperkuat keyakinan investor jangka panjang agar harga dapat kembali stabil.

3. Rebound Tajam: Harga Bangkit +19%

Setelah melewati fase koreksi, WLFi mencatat kenaikan sekitar 19,36% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh:

• Hype Listing dan Likuiditas Awal: Lonjakan volume perdagangan dan minat di pasar derivatif mendorong pergerakan harga secara cepat sejak sesi penutupan awal.

• Peluang Teknis: Sejumlah analis teknikal, termasuk Michaël van de Poppe, menilai area US$0,21 sebagai titik masuk yang menarik dengan target bullish selanjutnya di US$0,30, mendorong arus beli dari trader oportunistik.

4. Faktor Eksternal: Politik, Spekulasi, dan Struktur Likuiditas

Struktur distribusi WLFi yang membatasi hanya 20% dari suplai token untuk diperdagangkan pada tahap awal menciptakan tekanan likuiditas yang unik. Meski awalnya menekan pergerakan harga, mekanisme ini justru memberikan ruang untuk potensi rebound saat pasar mulai menyesuaikan keseimbangan suplai dan permintaan.

Di sisi lain, isu politik dan dinamika seputar keluarga Trump turut memperkuat perhatian publik. Isu transaksi internal yang melibatkan afiliasi keluarga, hingga insiden Justin Sun yang dompetnya sempat diblokir, memicu sentimen pasar yang campuran: sebagian melihatnya sebagai risiko konflik kepentingan, sebagian lainnya justru memanfaatkannya untuk berspekulasi atas potensi kenaikan harga.