Mastercard Dikabarkan Akan Akuisisi Startup Kripto ZeroHash Senilai Hingga US$2 Miliar

Raksasa pembayaran global Mastercard dilaporkan tengah memasuki tahap akhir pembicaraan untuk mengakuisisi startup infrastruktur kripto dan stablecoin, ZeroHash, dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai US$1,5 hingga US$2 miliar. Langkah strategis ini dinilai sebagai upaya perusahaan untuk memperkuat posisinya dalam ekosistem pembayaran berbasis aset digital dan blockchain.
 

Menurut sumber yang mengetahui proses negosiasi, kesepakatan tersebut berpotensi menjadi investasi terbesar Mastercard di sektor stablecoin jika benar-benar terealisasi. Didirikan pada 2017, ZeroHash menyediakan layanan infrastruktur bagi bank, fintech, dan penyedia pembayaran untuk integrasi aset digital  mencakup layanan stablecoin, staking, kustodian, hingga tokenisasi aset. Startup yang berbasis di Amerika Serikat itu baru saja meraih pendanaan lebih dari US$100 juta pada September lalu, yang mengerek valuasinya ke kisaran US$1 miliar. Rencana akuisisi ini muncul di tengah tren meningkatnya minat perusahaan pembayaran global untuk memperluas layanan mereka ke ranah blockchain, aset digital, dan sistem pembayaran terdesentralisasi.
 

Apabila akuisisi ini berhasil, Mastercard akan memperoleh kapabilitas langsung dalam infrastruktur stablecoin, memungkinkan perusahaan mempercepat ekspansi ke pembayaran on-chain, tokenisasi aset, dan solusi fintech generasi baru. Langkah ini juga memperkuat posisi Mastercard sebagai jembatan antara sistem keuangan tradisional (fiat) dan ekosistem aset digital.

Di tingkat industri, langkah tersebut dapat memicu akselerasi adopsi stablecoin oleh institusi besar, serta mendorong efisiensi pembayaran lintas batas melalui teknologi blockchain — menekan biaya transaksi, mempercepat waktu transfer, dan memperluas akses keuangan digital.

Kendati demikian, sejumlah pihak menilai kesepakatan ini belum final. Hingga kini, baik Mastercard maupun ZeroHash belum memberikan konfirmasi resmi terkait kabar tersebut. Sejumlah tantangan juga masih membayangi, termasuk ketatnya regulasi stablecoin, kompleksitas integrasi operasional, serta adopsi pasar yang masih berproses.
 

Selain itu, potensi akuisisi ini bukan sekadar pembelian startup kripto biasa. Infrastruktur yang dimiliki ZeroHash perlu diintegrasikan dengan sistem pembayaran global Mastercard, yang menuntut standar keamanan siber tinggi dan kepatuhan terhadap regulasi lintas yurisdiksi.

Langkah Mastercard ini mencerminkan babak baru dalam evolusi pembayaran digital dan adopsi stablecoin di level institusi. Jika terealisasi, kesepakatan ini bisa menjadi tonggak penting bagi industri keuangan global  menandai era di mana perusahaan pembayaran besar mengintegrasikan blockchain dan aset digital langsung ke inti bisnis mereka, bukan sekadar pelengkap teknologi. Namun, keberhasilan akhir akan bergantung pada kemampuan eksekusi, dukungan regulasi yang memadai, serta penerimaan pasar terhadap ekosistem pembayaran berbasis blockchain.