Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 21 January 2022 Waktu baca 5 menit
Perkembangan Web 3.0 tumbuh sangat pesat dan banyak perusahaan bergabung dengan gerakan ini. Baru-baru ini, Opera, salah satu browser web 2.0 paling populer, telah merilis versi beta browser web 3.0 dengan rencana pengembangan lebih banyak lagi di masa yang akan datang.
Langkah Ini bukanlah yang pertama bagi Opera dalam hal keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance) atau dikenal sebagai DeFi, karena sebelumnya perusahaan telah mengembangkan dompet kripto berbasis browser pertama di dunia pada Juli 2018 yang lalu. Versi beta dari browser web 3.0 ini akan tersedia bagi platform Windows, Mac, dan Android.
Apa yang dibawa Opera ke Web 3.0 ?
Menurut pengumuman tim, versi beta akan memungkinkan pengguna untuk mengikuti berita blockchain terbaru, berpartisipasi dalam kegiatan airdrop, mengikuti kalender acara khusus web 3.0, mengunjungi galeri token non-fungible (NFT), bergabung dengan komunitas blockchain, akses ke konten pendidikan, harga cryptocurrency, dan biaya gas.
Browser Opera Crypto juga memiliki dompet non-custodial berbasis browser yang mendukung token Ethereum, ERC-20, ERC-721. Tim mencatat bahwa mereka akan menambahkan dukungan untuk token ERC-1155 pada kuartal pertama tahun 2022.
Pengguna dapat “membeli crypto melalui on-ramp fiat-to-crypto, menukar crypto Anda langsung di dompet Anda, mengirim dan menerima serta memungkinkan Anda untuk memeriksa saldo dompet dan biaya gas Anda.
Tim menambahkan, “Dalam menyiapkan Proyek browser crypto, kami menggunakan strategi multirantai yang inklusif dan merangkul sebanyak mungkin kemitraan dApp ( aplikasi terdesentralisasi ) dan domain name dengan tujuan membuat penggunaan kripto dan Web 3.0 nyaman bagi pengguna.”
Opera telah memiliki beberapa partner besar di industri ini seperti Polygon, Solana, Nervos, Celo, Unstoppable Domains, Handshake dan ENS. Selain itu, kemitraan Polygon akan diumumkan secara resmi pada Q1 2022.
Terakhir tetapi tidak berarti paling tertinggal
Opera adalah satu dari banyak perusahaan teknologi yang sebelumnya telah terjun dalam teknologi blockchain walau terlihat tertinggal namun Opera memiliki alasan tersendiri untuk hal tersebut.
Lingkungan adalah salah satu masalah terpenting untuk dipertimbangkan ketika memikirkan teknologi blockchain. Tidak seperti web 2.0, web generasi berikutnya masih jauh lebih lambat dengan tingkat konsumsi energi yang lebih tinggi. Solusi Ethereum Layer 2 adalah kunci kesuksesan, karena mereka “mengurangi dampak blockchain sekitar 95%.”
Opera sedang bertransisi dari proof-of-work (POW) ke proof-of-stake (POS), berarti sebagai pengganti dari menambang, Opera akan menggunakan staking untuk memverifikasi transaksi baru, membuatnya lebih ramah lingkungan.
Opera menginformasikan, “Kami sedang bekerja untuk mengimplementasikan Layer 2 di browser kami secepat mungkin, setelah mengumumkan kemitraan dengan Polygon dan dengan kemitraan Layer 2 yang lebih menarik yang akan diumumkan dalam waktu dekat.”
Related Post :
https://beincrypto.com/opera-launches-beta-crypto-browser-in-latest-push-towards-web-3-adoption/
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.