Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Teknologi Terkini - Diposting pada 22 August 2024 Waktu baca 5 menit
DIGIVESTASI - Pemerintah semakin mendekati realisasi ekspor listrik hijau ke Singapura, didukung oleh rencana pembangunan jaringan transmisi kelistrikan yang akan menghubungkan Sumatera, Jawa, Kepulauan Riau, Batam, hingga ke Singapura. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kesepakatan terkait infrastruktur kelistrikan ini merupakan salah satu hasil dari pertemuan Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (21/8/2024).
"Ini menjadi bagian dari jaringan transmisi di Asia atau ASEAN. ASEAN Power Grid menjadi prioritas, dan saya juga menyampaikan bahwa jaringan listrik ini akan terhubung dari Jawa-Sumatera hingga Kepulauan Riau, Batam, Bintan, dan Karimun. Proyek ini nantinya akan memasok energi surya yang akan diambil oleh Singapura," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah menyatakan bahwa Indonesia akan mengekspor listrik 'bersih' sebesar 2 Giga Watt (GW) ke Singapura, yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, menjelaskan bahwa ekspor listrik ini dilakukan dengan syarat bahwa Indonesia juga mendapatkan manfaat, yaitu terdorongnya pengembangan industri Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam negeri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong pembangunan industri pendukung seperti panel surya dan baterai yang akan digunakan untuk ekspor listrik ke Singapura.
"Persyaratan kami adalah agar sistem penyimpanan energi baterai dan panel surya diproduksi di Indonesia. Hal ini sedang kami upayakan untuk menarik lebih banyak pabrik ke dalam negeri," ungkap Rachmat kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (2/5/2024).
Rachmat menambahkan bahwa proyek ekspor listrik ke Singapura ini akan menjadi pemicu bagi pembangunan pabrik panel surya dan baterai listrik di Indonesia. Dengan demikian, listrik yang dihasilkan dari PLTS di Indonesia harus berasal dari panel surya yang diproduksi di dalam negeri.
"Ada pengembang panel surya yang akan membangun PLTS ini, dan mereka harus membeli panel surya. Untuk itu, kami meminta agar pesanan tersebut dipenuhi dengan membangun pabrik di Indonesia, sehingga semuanya harus berjalan bersamaan," jelasnya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.