Saham Bagus Lagi Diskon, Dividen Jumbo Menanti Investor

Saham News - Diposting pada 09 September 2025 Waktu baca 5 menit

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami penurunan sebesar 4,06% menjadi Rp 4.490 pada perdagangan Senin (9/9/2025). Tercatat sebanyak 200,23 juta lembar saham Bank Mandiri diperdagangkan, dengan total 39.284 transaksi, serta nilai transaksi mencapai Rp 916,21 miliar.

 

Saham bank milik negara ini kemarin banyak dilepas investor. Investor asing bahkan mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 347,67 miliar. Sejak awal tahun hingga saat ini (year to date/ytd), saham BMRI sudah turun 21,23%, dengan akumulasi penjualan bersih asing mencapai Rp 13,84 triliun pada periode tersebut.

 

Dari sisi valuasi, harga saham Bank Mandiri kini relatif murah dibandingkan dengan biasanya. Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas menunjukkan rasio price to book value (PBV) BMRI sebesar 1,65 kali, lebih rendah dibandingkan -1 standar deviasi PBV rata-rata 3 tahun terakhir yang berada di angka 1,91 kali. Sementara itu, rasio price earning ratio (PER) tercatat 7,45 kali, berada di bawah -2 standar deviasi PER rata-rata 3 tahun terakhir di 7,83 kali.

 

Sebelumnya, KB Valbury Sekuritas dalam risetnya tetap mempertahankan rekomendasi beli untuk saham Bank Mandiri (BMRI). Target harga ditetapkan sebesar Rp 6.240 per saham dengan menggunakan pendekatan gordon growth model (GGM).

 

Saat ini, Bank Mandiri (BMRI) belum merilis laporan keuangan semester I-2025 karena masih dalam tahap audit. Namun, per Mei 2025, perseroan mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp 4,5 triliun (-2% yoy, +26% mom). Dengan capaian tersebut, laba bersih selama lima bulan pertama 2025 (5M25) mencapai Rp 19,7 triliun (flat/yoy).

 

Potensi Dividen
Menurut ulasan Stockbit Sekuritas, kinerja tersebut relatif sesuai dengan ekspektasi konsensus yang memproyeksikan laba bersih konsolidasi 2025 hanya akan tumbuh tipis sekitar +0,3% yoy. Secara bulanan, performa BMRI meningkat pada Mei 2025 setelah momentum Lebaran.

 

“Realisasi kinerja selama periode 5M25 – yang umumnya mirip dengan kinerja kuartal I-2025 – mengindikasikan bahwa tren kinerja pada kuartal II-2025 tidak jauh berbeda dengan kuartal I-2025, kecuali jika terdapat perubahan signifikan pada bulan Juni 2025,” tulis Stockbit Sekuritas dalam ulasannya baru-baru ini.

 

Stockbit juga menambahkan bahwa per 25 Juni 2025 (saat harga berada di Rp 4.880), saham BMRI diperdagangkan pada valuasi 1,46x 1–Year Forward P/BV, mendekati level -1 standar deviasi (1,42x) di bawah rata-rata historis 5 tahun.

 

Dengan valuasi tersebut, BMRI diperkirakan menawarkan potensi dividend yield minimum sebesar 7%. Dengan asumsi tersebut, potensi dividen yang bisa dibagikan minimal mencapai Rp 340 per saham. Sebagai perbandingan, untuk tahun buku 2024, Bank Mandiri telah membagikan dividen sebesar Rp 466,18 per saham yang cair pada 23 April 2025.

Sumber: investor.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.