Danantara Siapkan Investasi Rp 16 Triliun ke Pasar Modal, Saham Apa yang Jadi Incaran?

Saham News - Diposting pada 18 October 2025 Waktu baca 5 menit

Mulai Beraksi, Danantara Berencana Salurkan Rp165 Triliun ke Proyek Strategis dan Pasar Saham

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara — lembaga yang bertugas mengelola investasi strategis milik pemerintah — berencana menyalurkan dana hasil dividen BUMN ke pasar modal. Sekitar Rp16 triliun dana dari Danantara akan dialokasikan ke sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pertanyaannya kini, saham mana saja yang akan menjadi target pembelian Danantara?

 

Langkah masuknya sebagian dana dividen BUMN ke BEI ini bertujuan memperkuat likuiditas serta menjaga stabilitas pasar saham nasional. Chief Investment Officer BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengungkapkan bahwa pihaknya hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk menyalurkan dan mengelola dana tersebut sepanjang tahun 2025.

 

Karena waktu yang terbatas, Danantara akan fokus pada instrumen investasi yang memiliki likuiditas tinggi dan tingkat keamanan yang kuat. “Kami hanya punya waktu dua bulan, jadi kami harus memilih instrumen paling cepat dan likuid. Salah satunya adalah pasar obligasi, dan kami juga mempertimbangkan untuk masuk ke pasar saham publik,” jelas Pandu pada Kamis (16/10).

 

Pada tahap awal, Danantara akan menempatkan sebagian besar dana pada Surat Berharga Negara (SBN) karena instrumen ini dianggap paling aman dan mudah dicairkan. Namun, Pandu menegaskan bahwa penempatan dana di SBN hanya bersifat sementara.

 

“Untuk jangka panjang, kami akan mengombinasikan investasi di pasar modal dan pasar obligasi,” tambahnya.

 

Selain itu, Danantara juga tengah menyiapkan langkah lanjutan untuk berinvestasi secara lebih aktif di pasar saham Indonesia. Namun Pandu menyoroti bahwa nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia masih tergolong rendah.

 

Berdasarkan data BEI per Kamis (16/10), nilai transaksi harian baru mencapai US$988 juta, jauh dari angka ideal. “Kita harus menaikkannya hingga mencapai kisaran US$5–8 miliar per hari. Indonesia tidak boleh tertinggal dari India,” tegasnya.

 

Sebelumnya, Pandu juga pernah menyampaikan bahwa Danantara akan berperan sebagai liquidity provider di pasar saham. Total dana investasi yang telah disiapkan mencapai US$10 miliar, dengan sekitar 5–10% atau senilai Rp8,29 triliun–Rp16,58 triliun akan dialokasikan untuk memperkuat pasar modal domestik.

 

Kehadiran dana ini diharapkan dapat menjaga stabilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga kini masih berada di atas level 8.000. Pada penutupan perdagangan Kamis (16/10), IHSG tercatat menguat 0,91% ke posisi 8.124,75.

 

Beberapa saham perbankan pelat merah juga mulai pulih, antara lain:

  • BBNI naik 2,12%

  • BMRI menguat 0,99%

  • BBRI naik 0,86%

 

Rekomendasi Saham

Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menilai bahwa strategi Danantara akan memberikan dampak lebih besar bila difokuskan ke pasar saham dibandingkan ke SBN.

 

“Investasi di pasar ekuitas dapat meningkatkan nilai transaksi harian dan membantu menjaga stabilitas indeks. Namun idealnya, sebagian besar dana juga diarahkan ke proyek-proyek riil yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan sektor industri,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ekky Topan, Investment Analyst dari Infovesta Kapital Advisori, menilai bahwa komitmen Danantara sebagai liquidity provider akan memperkuat stabilitas pasar modal Indonesia.

 

“Tambahan dana ini bisa membantu menjaga likuiditas dan menekan volatilitas, terutama pada saham-saham unggulan,” jelasnya.

 

Namun ia menambahkan, dampak terhadap IHSG kemungkinan bersifat menstabilkan, bukan pendorong utama kenaikan, karena faktor eksternal global masih menjadi pengaruh terbesar bagi arah pasar.

 

Menurut Muhammad Wafi, Head of Research KISI Sekuritas, dana besar dari Danantara akan menjadi modal penting untuk menopang likuiditas saham dalam negeri.

 

“Dampaknya mungkin tidak langsung mengangkat indeks, tetapi bisa menjaga kestabilan harga saham dan menarik minat investor institusi maupun asing,” katanya.

 

Wafi memperkirakan saham-saham konstruksi BUMN seperti WIKA dan ADHI memiliki potensi untuk pulih berkat dukungan proyek hijau Danantara. Di sisi lain, sektor energi seperti TPIA dan BRPT dinilai akan menjadi penggerak utama, terutama di bidang transisi energi.

 

Analis dari Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menambahkan bahwa sektor perbankan serta energi terbarukan tetap menjadi pilihan menarik. Beberapa rekomendasi saham pilihannya meliputi:

  • BBRI dengan target harga Rp5.025

  • BMRI dengan target harga Rp5.200

  • PGEO (energi terbarukan) dengan target Rp1.500

 

Sementara Ekky Topan menyarankan para investor untuk mulai mengakumulasi saham-saham dengan fundamental kuat yang terlibat dalam proyek strategis nasional, seperti sektor energi, infrastruktur, dan hilirisasi mineral.

 

“Sambil menunggu kejelasan realisasi proyek Danantara, investor bisa mengambil posisi untuk jangka menengah hingga panjang,” ujarnya.

 

Langkah Danantara untuk menyalurkan dana dividen BUMN ke pasar modal menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Selain memperkuat likuiditas, strategi ini juga berpotensi menarik minat investor asing dan menjaga stabilitas IHSG di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.

 

Jika rencana ini terealisasi, injeksi dana hingga Rp16 triliun diperkirakan akan menjadi suntikan energi baru bagi pasar saham Indonesia menuju target nilai transaksi harian miliaran dolar yang selama ini diharapkan.

Sumber: kontan.co.id

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.