Centralized VS Decentralized Crypto Lending

Edukasi - Diposting pada 25 March 2022 Waktu baca 5 menit

Platform peminjaman aset kripto (Crypto Lending) centralized (terpusat) maupun Decentralized (terdesentralisasi) sama-sama menawarkan kepada pengguna segala keunggulan dan kemudahan agar mendapatkan minat pada aset kripto mereka dengan proses dan risiko yang bisa berbeda-beda diantaranya keduanya.

 

Platform peminjaman aset kripto terpusat (centralized)

Platform peminjaman aset kripto terpusat (centralized) adalah perusahaan keuangan yang berspesialisasi dalam aset kripto. Mereka mirip dengan bank tradisional dalam banyak hal. Seperti bank, platform ini akan menangani koordinasi pergerakan dana antara pemberi pinjaman dan peminjam, menentukan suku bunga yang sesuai untuk masing-masing pihak dan secara otomatis memproses pembayaran serta menerapkan prosedur Mengenal Pelanggan Anda (Know Your Customer/KYC) untuk dapat memastikan kelancaran dalam pembayaran kembali.

Namun, karena mengkhususkan pada aset kripto, proses penyetoran dan peminjamannya menjadi cukup sederhana karena dapat dilakukan secara online. Demikian juga proses pendaftaran yang mudah jika dibandingkan dengan perbankan tradisional. Selama pengguna dapat mempercayai kemampuan platform untuk menjaga aset tetap aman dan melakukan pembayaran tanpa penundaan, ini akan tetap menjadi alternatif yang jauh lebih mudah diakses dan menguntungkan daripada bank fiat.

 

Platform peminjaman aset kripto terdesentralisasi (Decentralized)

Platform pinjaman kripto terdesentralisasi (Decentralized) pada dasarnya adalah protokol yang menggunakan kontrak pintar (smart contract) DeFi (Keuangan Terdesentralisasi) untuk mengotomatisasi proses pinjaman. Melalui kontrak ini, pemberi pinjaman dapat terhubung dengan peminjam secara langsung tanpa memerlukan pengawasan pihak ketiga. Kontrak pintar (smart contract) ini adalah serangkaian instruksi yang tidak dapat diubah serta akan terlaksana sesuai ketentuan yang terdapat di dalamnya; dan tidak akan pernah terlaksana bilamana salah satu ketentuannya tidak terpenuhi.

Sebagai contoh pemberi pinjaman di DeFi (Keuangan Terdesentralisasi), akan memilih kumpulan pinjaman di salah satu platform peminjaman. Kumpulan ini seperti akun tempat pemberi pinjaman menyimpan atau mengumpulkan aset kripto mereka bersama pemberi pinjaman lainnya dan membuatnya tersedia bagi peminjam. Setiap kumpulan memiliki seperangkat aturannya sendiri yang ditentukan dan ditegakkan oleh sebuah kontrak pintar (smart contract). Aturan atau persyaratan tersebut mencakup aset kripto apa yang akan diizinkan dikumpulan, berapa lama pemberi pinjaman harus menyimpan dana mereka, dan persentase biaya yang harus dibayar kembali oleh peminjam.

 

Risiko dari platform peminjaman aset kripto terdesentralisasi (Decentralized)

Salah satu yang menjadi perhatian utama dengan layanan pinjaman aset kripto terdesentralisasi adalah volatilitas. Perubahan harga yang signifikan dapat dengan mudah menyebabkan pengembalian yang tidak stabil atau bahkan kerugian bagi pemberi pinjaman. Selain itu, sekuat dan seinovatif apapun kontrak pintar (smart contract), mereka bukanlah instrumen yang sempurna. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa contoh peretas yang mengeksploitasi bug atau kelemahan dari sebuah kontrak pintar (smart contract).

 

 

Referensi :

https://phemex.com/academy/what-is-crypto-lending

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.