Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Edukasi - Diposting pada 10 March 2022 Waktu baca 5 menit
Mengintip di balik stablecoin terkemuka lainnya, mata uang kripto yang dipatok dengan harga aset lain, biasanya dolar AS dan semuanya tidak terlihat stabil sama sekali. Ambil contoh Tether (USDT) dengan struktur tata kelola yang tidak jelas yang menyebabkan terjadinya gugatan Jaksa Agung New York dan kepemilikan surat berharga yang dirahasiakan mungkin membuat investor berhenti berinvestasi pada proyek tersebut.
Stablecoin terdesentralisasi mencoba menghindari masalah tata kelola ini dengan mempertahankan pondasi mereka melalui algoritma yang bukan melalui cadangan uang tunai dan utang yang besar.
TerraUSD atau UST diproduksi oleh Terraform Labs, adalah salah satu stablecoin yang mempertahankan patoknya terhadap dolar AS melalui jaringan arbitrase, yang dilakukan pada transaksi jual dan beli aset kripto fluktuatif mereka yang disebut dengan LUNA, yang merupakan aset kripto yang pada Maret 2022 ini masuk kedalam jajaran aset kripto terbesar ketujuh di dunia. LUNA juga merupakan token tata kelola dan memberikan pemegang hak suara atas protokol tersebut.
Siapa yang menciptakan Terra ?
Ekosistem Terra dibuat oleh startup bernama Terraform Labs pada tahun 2018, yang didirikan oleh Do Kwon dan Daniel Shin.
Bagaimana cara kerja Terra ?
Untuk mempertahankan keseimbangan stablecoinnya, Terra mencetak dan membakar token dan juga memberi insentif pada arbitrase. Berikut artinya:
Sebelum investor dapat membeli UST, investor harus mencetak UST terlebih dahulu. Untuk melakukannya, investor akan membayar tarif dalam aset kripto LUNA. Protokol akan mengambil LUNA tersebut dan membakarnya. Hal ini akan membatasi suplai mereka dan membuat harga LUNA sedikit naik. Demikian pula sebaliknya, hal yang sama bekerja ketika investor akan mencetak LUNA maka investor akan mengonversi stablecoin UST.
Whitepaper Terra mengklaim bahwa elastisitas pasokan LUNA akan menyebabkan stablecoin UST tidak akan pernah menyimpang dari ketentuan. Namun, keberhasilan mereka bergantung pada minat berkelanjutan para arbitrase di UST
Apa lagi yang spesial dari Terra ?
Koin dibangun diatas ekosistem Cosmos, kerangka kerja blockchain yang dibagikan oleh Cosmos Hub, Cronos dan Thorchain. Tidak seperti Ethereum, di mana semua token diamankan dengan mekanisme penambangan proof-of-work dari rantai utama Ethereum, protokol Cosmos dapat didukung oleh penambang independen pada aplikasi khusus.
Karena Cosmos, dan dengan ekstensi Terra, adalah protokol blockchain smart contract, Investor dapat menggunakan koin Terra pada aplikasi apa pun yang dibangun di atas protokol tersebut melalui Mirror Protocol Terraform Labs yang menyediakan saham yang mencerminkan harga perusahaan besar AS.
Pada akhir September 2021, Terra meluncurkan upgrade yang disebut Columbus-5. Fungsi tambahan untuk protokol Inter Blockchain Communication (IBC), yang memungkinkan Terra dapat dioperasikan dengan blockchain lain. Yang menonjol termasuk protokol asuransi yang disebut Ozon dan dukungan untuk UST dari jembatan lintas-blockchain Wormhole V2.
Intisari :
Related Post :
https://decrypt.co/resources/what-is-terra-algorithmic-stablecoin-protocol-explained
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.