PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), secara resmi mengakuisisi 24,5 persen hak partisipasi atau saham milik Petroliam Nasional Berhad (Petronas) di Blok Bobara, yang berlokasi di kawasan laut dalam (ultra-deepwater) Papua Barat.

Proses akuisisi saham tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Farm-Out Agreement (FOA) dalam Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) Bobara antara PT Pertamina Hulu Energi Bobara dan Petronas E&P Bobara Sdn. Bhd. Penandatanganan dilakukan bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-47 Tahun 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (26/10).

Dengan dilaksanakannya penandatanganan FOA PSC Blok Bobara ini, PHE secara resmi akan memiliki 24,5 persen hak partisipasi (Participating Interest), bergabung bersama Petronas dan TotalEnergies dalam pengelolaan wilayah kerja tersebut.

“Acara penandatanganan hari ini bukan hanya menjadi tonggak kontraktual, tetapi juga merupakan bukti nyata kemitraan energi antara Malaysia dan Indonesia. Ini mencerminkan sinergi kemampuan yang saling melengkapi, serta komitmen bersama untuk memperkuat ketahanan energi di kawasan dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/10).