Korut Pamer Rudal Baru Jelang Pertemuan Kim Jong Un dengan Xi & Putin

Berita Terkini - Diposting pada 02 September 2025 Waktu baca 5 menit

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kim_Jong-un_and_Vladimir_Putin_%282019-04-25%29_06.jpg

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengumumkan rencana pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru. Langkah ini menunjukkan upayanya mempercepat kemajuan program persenjataan nasional, tepat saat ia bersiap tiba di Beijing untuk bertemu dengan para pemimpin China dan Rusia.

 

Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Selasa (2/9/2025), Kim mempresentasikan rencana tersebut ketika mengunjungi institut penelitian bahan kimia di bawah badan rudal Korea Utara pada Senin, sebelum berangkat ke China menggunakan kereta api khusus di hari yang sama.

 

Dalam kunjungan itu, ia mendapat penjelasan mengenai kemajuan penelitian komposit serat karbon, termasuk hasil uji coba yang memastikan keandalan dan akurasi mesin berbahan bakar padat berukuran besar yang dikembangkan menggunakan material mutakhir tersebut.

 

Laporan KCNA juga menyebutkan bahwa Kim membahas pembangunan basis untuk produksi massal khusus komponen-komponen penting itu.

 

Kunjungan ini menjadi salah satu penampilan publik paling mencolok bagi Kim dalam menunjukkan pengembangan senjata canggih Korea Utara sejak keberhasilan peluncuran ICBM berbahan bakar padat pada tahun sebelumnya.

 

Rudal berbahan bakar padat dapat disimpan dan diluncurkan dalam waktu singkat tanpa proses persiapan yang panjang, tidak seperti rudal berbahan bakar cair. Hal ini membuatnya lebih sulit dideteksi atau dicegat, memberikan Pyongyang keunggulan strategis terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.

 

Mesin berbahan bakar padat terbaru dengan daya dorong maksimum 1.960 kilonewton tersebut direncanakan menjadi bagian dari ICBM Hwasong-19, sementara generasi berikutnya, Hwasong-20, juga tengah dikembangkan.

 

Kim dijadwalkan tiba di Beijing pada Selasa untuk menghadiri parade militer China. Ia akan tampil bersama Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu dalam peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

 

KCNA melaporkan bahwa Kim meninggalkan Pyongyang pada 1 September menuju Beijing, ditemani pejabat senior termasuk Menteri Luar Negeri Choe Son Hui, dan memasuki wilayah China pada Selasa.

 

Perjalanan ini berlangsung tidak lama setelah inspeksi Kim ke pabrik rudal baru pada Minggu, yang menjadi bukti kemajuan signifikan dalam kemampuan persenjataan negara tersebut.

 

Langkah terbaru ini menegaskan intensitas upaya Korea Utara untuk memperkuat arsenalnya meskipun menghadapi sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta memperlihatkan posisinya sebagai mitra penting dalam aliansi yang semakin erat dengan Rusia dan China.

Sumber: bloombergtechnoz.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.