Siklus Kripto: Rahasia Bull Run & Bear Market yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Terlambat!

Crypto News - Diposting pada 21 October 2025 Waktu baca 5 menit

Menelisik Siklus Kripto: Memahami Bull Run dan Bear Market yang Menggerakkan Pasar

Dunia aset kripto selalu bergerak dinamis, diwarnai oleh dua fase utama yang kerap menjadi sorotan para investor: bull run dan bear market. Kedua istilah ini tak hanya sekadar jargon di kalangan trader, melainkan mencerminkan kondisi pasar yang dapat berdampak besar terhadap pergerakan harga aset digital. Meski populer, masih banyak investor khususnya pemula yang belum memahami secara mendalam perbedaan, indikator, serta strategi menghadapi kedua fase tersebut.

 

Definisi Bull Run dan Bear Market dalam Pasar Kripto

Bull Run (Pasar Naik)
Bull run menggambarkan periode ketika harga aset kripto menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Dalam fase ini, permintaan jauh melampaui pasokan, sentimen pasar dipenuhi optimisme, dan mayoritas investor percaya bahwa harga masih berpotensi menanjak. Dukungan dari investor ritel hingga institusional memperkuat momentum kenaikan ini.

 

Bear Market (Pasar Turun)
Sebaliknya, bear market menandai periode penurunan harga yang tajam dan berlangsung lama. Sentimen pasar biasanya cenderung negatif, kepercayaan investor menurun, dan tekanan jual meningkat signifikan. Situasi ini sering diperparah oleh berita buruk, isu regulasi, hingga gejolak ekonomi global. Dalam praktiknya, istilah bull dan bear umumnya digunakan ketika harga aset naik atau turun lebih dari 20% dari level tertinggi atau terendah sebelumnya menandakan perubahan tren jangka menengah maupun panjang.

 

Ciri dan Indikator Utama Setiap Fase

Ciri Bull Run

  1. Harga naik secara luas dan konsisten — Kenaikan tidak hanya terjadi pada satu atau dua aset, tetapi merata di sebagian besar pasar.

  2. Volume perdagangan meningkat — Aktivitas transaksi melonjak seiring tingginya minat beli.

  3. Sentimen pasar optimis (FOMO) — Publikasi media mendorong euforia, dan banyak investor baru ikut masuk pasar.

  4. Faktor eksternal mendukung — Regulasi positif, inovasi teknologi, serta adopsi institusional memperkuat momentum kenaikan, termasuk peristiwa seperti Bitcoin halving.

 

Ciri Bear Market

  1. Harga turun tajam dan berkepanjangan — Banyak aset mengalami koreksi besar atau penurunan signifikan.

  2. Volume perdagangan menurun — Aktivitas pasar melambat karena investor memilih menunggu atau keluar dari pasar.

  3. Sentimen negatif meningkat — Pemberitaan negatif, kegagalan proyek, atau ketidakpastian regulasi memperdalam pesimisme.

  4. Faktor eksternal menekan — Suku bunga tinggi, resesi ekonomi, dan kebijakan fiskal yang ketat dapat memperpanjang tekanan pasar.

 

Mengapa Siklus Bull dan Bear Terjadi di Pasar Kripto

1. Siklus Pasar yang Alami

Setiap pasar keuangan bergerak secara siklikal — naik, turun, dan kembali naik. Aset kripto tidak terkecuali; setelah periode kenaikan tajam, biasanya terjadi koreksi alami untuk menyeimbangkan pasar.

 

2. Psikologi dan Perilaku Investor

Emosi seperti ketakutan (fear) dan keserakahan (greed) sangat memengaruhi keputusan investasi. Saat harga naik, investor terdorong oleh FOMO (fear of missing out), sedangkan saat turun, kepanikan mendorong aksi jual besar-besaran. Studi “Disorder Unleashes Panic in Bitcoin Dynamics” menunjukkan bahwa pola aktivitas blockchain yang tidak teratur sering kali mendahului gelombang kepanikan pasar.

 

3. Manipulasi Pasar dan Skema Pump-and-Dump

Minimnya regulasi di sektor kripto membuatnya rentan terhadap manipulasi harga. Studi “The Doge of Wall Street” mengungkap bahwa skema pump-and-dump yang digerakkan komunitas daring dapat menciptakan lonjakan harga palsu sebelum akhirnya anjlok drastis.

 

4. Indikator Teknis dan Algoritma Perdagangan

Trader profesional kerap memanfaatkan analisis teknikal seperti moving average 50 dan 200 hari untuk mengidentifikasi fase bull atau bear. Riset “Advance Detection Of Bull And Bear Phases In Cryptocurrency Markets” menyoroti penggunaan model prediktif untuk mendeteksi pergeseran tren pasar secara lebih awal.

 

Tanda Peralihan dari Bull ke Bear (dan Sebaliknya)

  1. Volume perdagangan menurun meski harga masih naik — Indikasi momentum kenaikan mulai melemah.

  2. Aksi ambil untung (profit taking) — Penjualan bertahap setelah kenaikan besar menunjukkan pasar mulai jenuh.

  3. Breakdown pada level support penting — Penembusan level harga kunci disertai volume besar bisa memicu tren turun.

  4. Faktor makro negatif — Regulasi baru, kenaikan suku bunga, atau sentimen global dapat mengubah arah pasar secara tiba-tiba.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.