Komputasi Kuantum Ancam Keamanan Bitcoin Apakah Era Blockchain Akan Berubah?

Crypto News - Diposting pada 05 November 2025 Waktu baca 5 menit

Komputasi Kuantum Dinilai Berpotensi Ancam Keamanan Jaringan Bitcoin

Teknologi komputasi kuantum semakin mendapat perhatian luas setelah sejumlah pakar keamanan siber dan kripto memperingatkan potensi ancamannya terhadap keamanan jaringan Bitcoin. Mereka menilai sistem kriptografi yang selama ini menjadi fondasi keamanan Bitcoin, termasuk algoritma tanda tangan digital dan fungsi hashing  dapat menjadi rentan ketika komputer kuantum mencapai kemampuan untuk mengeksekusi algoritma pemecahan kunci publik seperti Shor’s algorithm dan Grover’s algorithm.

Menurut laporan dari Deloitte, sekitar 25 persen dari seluruh Bitcoin yang beredar saat ini disimpan dalam dompet yang rentan terhadap serangan kuantum. Dompet-dompet tersebut menggunakan alamat dengan kunci publik yang telah terekspos, sehingga secara teoritis memungkinkan pihak lain menurunkan kunci privat dari data publiknya.

 

Mengapa Bitcoin Bisa Rentan?

Jaringan Bitcoin bergantung pada Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) untuk memastikan bahwa hanya pemilik kunci privat yang sah yang dapat menandatangani transaksi. Namun, dengan kemampuan komputer kuantum yang memadai, kunci privat dapat diekstraksi dari kunci publik, membuka peluang pencurian aset digital secara langsung.
 

Selain itu, fungsi hashing SHA-256 yang menjadi dasar mekanisme proof-of-work Bitcoin juga tidak sepenuhnya aman dari serangan kuantum. Meski dampaknya secara praktis dinilai lebih lambat, algoritma Grover’s secara teori mampu mengurangi tingkat keamanan hashing hingga setengahnya.
 

Ancaman lain yang turut diwaspadai adalah serangan “harvest now, decrypt later” (HNDL)  strategi di mana data transaksi terenkripsi yang disimpan saat ini dapat didekripsi di masa depan ketika komputer kuantum sudah cukup kuat. Sebuah studi dari Federal Reserve menyoroti bahwa sifat permanen data pada blockchain membuat Bitcoin dan aset digital serupa “terbuka” terhadap kemungkinan dekripsi di masa mendatang.

 

Seberapa Dekat Ancaman Ini Terjadi?

Walaupun belum ada komputer kuantum yang secara praktis mampu menyerang jaringan Bitcoin saat ini, para ahli menilai waktu antara 5 hingga 10 tahun ke depan menjadi periode kritis. Dalam laporan Barron’s, disebutkan bahwa “Bitcoin menghadapi risiko nyata dalam satu dekade mendatang, terutama bagi dompet lama yang kuncinya telah terekspos,” seiring kemajuan teknologi kuantum yang semakin cepat.

 

Dampak dan Implikasi bagi Investor

Dompet Bitcoin yang telah menggunakan alamat berulang (reuse address) atau menampilkan kunci publiknya ke jaringan menjadi target paling berisiko. Para pemegang aset disarankan untuk memindahkan dana ke alamat baru yang belum terekspos demi mencegah potensi serangan di masa depan.

Selain itu, komunitas dan pengembang Bitcoin diharapkan mulai mempersiapkan adopsi kriptografi tahan-kuantum (post-quantum cryptography / PQC) untuk memperkuat algoritma tanda tangan digital dan sistem keamanan lainnya. Dari sisi pasar, muncul kekhawatiran akan skenario “Q-Day”  momen ketika komputer kuantum benar-benar mampu menembus kriptografi saat ini. Jika peristiwa itu terjadi tanpa kesiapan, kepercayaan investor terhadap Bitcoin bisa terguncang, menimbulkan efek domino terhadap seluruh pasar aset kripto.

 

Meski ancaman komputasi kuantum belum bersifat langsung, indikasi meningkatnya risiko terhadap keamanan aset digital kini semakin jelas. Bagi pemegang Bitcoin dan pelaku industri kripto, langkah proaktif dalam pengamanan dompet, pembaruan algoritma, serta penerapan sistem kriptografi tahan-kuantum menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan dan keberlangsungan ekosistem. Jika tidak diantisipasi, teknologi yang awalnya diciptakan untuk memperkuat keamanan transaksi justru berpotensi menjadi celah terlemah dalam pertahanan digital Bitcoin di masa depan.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.