Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Crypto News - Diposting pada 05 November 2025 Waktu baca 5 menit
Ethereum Kini Dianggap “Mata Uang Cadangan” Digital Senilai US$ 183 Miliar, Lampaui Cadangan Beberapa Negara
Ethereum semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu fondasi utama ekosistem keuangan digital global. Berdasarkan laporan terbaru, total nilai stablecoin yang beredar di jaringan Ethereum telah mencapai sekitar US$ 183 miliar, menjadikannya setara dengan cadangan devisa negara besar dan bahkan melampaui beberapa negara seperti Singapura dan India dalam ukuran nilai cadangan.
Menurut laporan yang dirilis oleh Phemex News, akumulasi stablecoin di jaringan Ethereum saat ini menempatkan ekosistem tersebut pada peringkat ke-22 terbesar secara global dalam kategori “cadangan mata uang”.
Data ini menggambarkan bagaimana aset yang beredar melalui jaringan Ethereum kini tidak lagi hanya dianggap sebagai aset spekulatif, melainkan telah bertransformasi menjadi “mata uang cadangan” digital bagi banyak institusi dan pengguna di seluruh dunia.
Selain itu, BitcoinEthereumNews menambahkan bahwa nilai cadangan stablecoin Ethereum yang mencapai US$ 183 miliar telah menyalip posisi beberapa negara, termasuk Singapura dan India, dalam daftar perbandingan cadangan devisa global.
Fenomena ini mencerminkan perubahan besar dalam peran Ethereum di ekosistem finansial modern:
Dari Platform ke Infrastruktur Keuangan Global.
Ethereum kini bukan sekadar platform smart contract, tetapi telah berkembang menjadi infrastruktur likuiditas global yang menopang arus transaksi dan penyimpanan aset digital berskala besar.
Indikasi Kematangan Ekosistem.
Bagi investor dan analis pasar, pencapaian ini menjadi sinyal bahwa ekosistem Ethereum telah memasuki fase kematangan di mana aset digital mulai diperlakukan layaknya komponen penting dalam sistem keuangan internasional.
Risiko Regulasi dan Ketergantungan Ekosistem.
Meski demikian, peningkatan nilai stablecoin juga berarti eksposur yang lebih tinggi terhadap risiko regulasi, terutama jika otoritas keuangan memperketat pengawasan terhadap stablecoin atau infrastruktur berbasis Ethereum Virtual Machine (EVM).
Perbandingan Global
Kendati nilainya besar, cadangan senilai US$ 183 miliar masih jauh di bawah negara dengan cadangan devisa terbesar seperti Tiongkok (sekitar US$ 3,6 triliun) dan Jepang (sekitar US$ 1,4 triliun).
Analis menekankan bahwa bentuk “cadangan” berbasis kripto ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan valuta asing atau emas, terutama dari sisi likuiditas, regulasi, serta volatilitas harga. Dengan demikian, meskipun Ethereum kini diakui memiliki “cadangan digital” yang sangat besar, stabilitas jangka panjang ekosistem ini tetap bergantung pada regulasi, adopsi pengguna, dan ketahanan protokol Ethereum itu sendiri.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.