Mengenal Smart Contract Pada Aset Kripto

Edukasi - Diposting pada 22 November 2021 Waktu baca 5 menit

Smart Contract adalah serangkaian kode komputer yang tersedia dan dieksekusi pada jaringan blockchain. Setiap smart contract terdiri dari parameter tertentu yang bila dapat terpenuhi, maka akan memicu sebuah persetujuan digital tanpa perlu harus mengetahui siapa, bagaimana dan dimana. Artinya bahwa dua pihak dapat membuat komitmen melalui blockchain tanpa harus mengetahui atau mempercayai satu sama lain serta tanpa adanya perantara dalam prosesnya.

 

Smart contract pertama kali dikenalkan pada tahun 1994 oleh Nick Szabo seorang ilmuwan komputer lulusan Washington University. Ia memperkenalkan sistem yang memformalisasi dan mengamankan jaringan komputer dengan cara mengombinasi protokol antarmuka para penggunanya. Dia juga menginisiasi ide dibuatnya sistem pembayaran yang mengombinasikan produk sekuritas dan pasar derivatif dalam format yang beragam.

 

Bagaimana Cara Kerja Smart Contract ?

 

Dalam istilah yang sederhana, smart contract berfungsi sebagai program yang deterministik, dimana program ini akan menyelesaikan tugas tertentu ketika dan jika kondisi tertentu terpenuhi. Dengan demikian, sistem smart contract sering kali mengikuti pernyataan "jika (IF)… maka (THEN)…". Namun terlepas dari terminologi yang populer, smart contract bukanlah kontrak hukum, juga tidak selamanya cerdas (smart), ini hanyalah sekumpulan kode yang berjalan pada sistem terdistribusi (blockchain).

 

Keunggulan Smart Contract

 

Keunggulan smart contract terletak pada infrastrukturnya yang kuat untuk melakukan otomatisasi karena tidak memerlukan layanan perantara untuk memfasilitasi sebuah transaksi, serta tidak rentan terhadap suatu serangan oleh entitas jahat. Ketika diterapkan pada perjanjian digital multi-pihak, aplikasi smart contract dapat mengurangi risiko antara pihak-pihak yang berkomitmen, selain itu dapat meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan memberikan tingkat transparansi dan keamanan yang baik pada prosesnya.

 

Kelemahan Smart Contract

 

Oleh karena sifatnya yang tidak dapat diubah adalah merupakan hal yang baik di keadaan tertentu, tetapi juga dapat menjadi hal yang buruk di keadaan lainnya.

Smart contract dibuat dengan kode komputer yang ditulis oleh manusia. Ini membawa risiko yang tinggi karena kode sangat rentan terhadap bug, idealnya smart contract harus ditulis dan digunakan oleh programmer yang berpengalaman, terutama ketika melibatkan informasi sensitif atau uang dalam jumlah besar.

 

Sebagai contoh, ketika Organisasi Decentralized Autonomous Organization yang disebut dengan The DAO diretas pada tahun 2016 yang lalu, terdapat jutaan koin Ethereum (ETH) dicuri karena lemahnya kode smart contract yang mereka buat atau terdapat kekeliruan pada saat pembuatan smart contract.

Karena smart contract mereka tidak dapat diubah, para pengembang tidak dapat memperbaiki kode dan pada akhirnya ini membawanya ke sebuah proses hard fork dan menghasilkan jaringan Ethereum yang kedua sebagai hasil dari pemisahan jaringan Ethereum sebelumnya yang kemudian kita kenal dengan nama Ethereum Classic.

 

Nah, Sobat Digivestasi sudah mengerti kan, apa itu Smart Contract dan sudah tentu terdapat kelebihan dan kekurangnya juga. Kedepan teknologi terus berkembang dan smart contract pasti akan turut berkembang sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.

 

 

Sumber :

https://academy.binance.com/id/articles/what-are-smart-contracts

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.