
Berita Terkini
Purbaya Beri Tenggat 16 Hari untuk Kementerian Selesaikan Anggaran
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 15 October 2025 Waktu baca 5 menit
Realisasi penerimaan pajak neto mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga September 2025, jumlahnya tercatat sebesar Rp 1.295,28 triliun.
Angka tersebut turun 3,2% dari realisasi pajak neto tahun lalu yang mencapai Rp 1.354,86 triliun. Namun, jika dilihat secara bulanan, realisasi pajak neto pada September tercatat Rp 159,8 triliun, meningkat 1% dibanding Agustus yang sebesar Rp 145,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa penurunan realisasi pajak neto pada September disebabkan oleh peningkatan restitusi pajak tahun ini.
Restitusi pajak sendiri merupakan pengembalian pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang. Kondisi ini terjadi ketika wajib pajak membayar pajak melebihi kewajibannya, sehingga pemerintah harus mengembalikannya.
"Realisasi neto tahun ini sebesar Rp 1.295,28 triliun, masih di bawah angka penerimaan pajak neto tahun lalu yang mencapai Rp 1.354,86 triliun. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan restitusi pajak pada tahun ini," ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Menurut Suahasil, dana restitusi dikembalikan kepada masyarakat dan dunia usaha, yang diharapkan menjadi uang beredar sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi.
"Kami berharap uang yang beredar, termasuk yang berasal dari restitusi pajak, dapat membantu pergerakan ekonomi selama ini," tambahnya.
Secara rinci, realisasi pajak neto terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar Rp 215,10 triliun, turun 9,4% dibanding tahun sebelumnya, dan PPh Orang Pribadi sebesar Rp 16,82 triliun, naik 39,8%.
Sementara itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) tercatat Rp 474,44 triliun, turun 13,2%, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 19,50 triliun, naik 17,6% dibanding tahun lalu.
Di sisi lain, penerimaan pajak bruto atau kotor, sebelum dikurangi restitusi, justru menunjukkan kenaikan. Realisasi bruto tercatat Rp 1.619,20 triliun, naik dari Rp 1.588,21 triliun pada tahun sebelumnya.
"Ini akan terus kami pantau, dan semoga ke depan realisasi neto semakin baik serta penerimaan bruto juga meningkat," ujar Suahasil.
Sumber: detik.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.