Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Belanda dan pada Jumat (26/9/2025) resmi bertolak meninggalkan Amsterdam.

Dalam lawatan ini, Prabowo membawa pulang sebuah kesepakatan penting berupa pengembalian 30 ribu benda bersejarah milik Indonesia yang selama ini tersimpan di Belanda.

Menurut keterangan Sekretariat Presiden, keberangkatan Prabowo dilepas oleh Gabriella Sancisi, Direktur Protokol dan Departemen Negara Tuan Rumah dari Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belanda, serta Letnan Kolonel Tienka Campenhout, Aide-de-Camp Raja Belanda, di Bandara Amsterdam.

Turut hadir melepas keberangkatan Presiden, Mayerfas, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, serta Atase Pertahanan KBRI Den Haag, Kolonel Laut (P) Rikrik Permadi Sobana.

Suasana pelepasan berlangsung penuh khidmat dengan prosesi militer. Dua prajurit kehormatan berdiri di ujung tangga pesawat, sementara sembilan lainnya berbaris rapi di sisi kiri karpet merah, memberi penghormatan kepada Kepala Negara Indonesia.

Dengan prosesi yang penuh penghargaan, Prabowo meninggalkan Amsterdam usai menjalankan agenda-agenda penting yang mempererat kerja sama Indonesia–Belanda di berbagai sektor.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa Prabowo mendapat kehormatan diterima langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima.

Dalam kesempatan itu, Presiden berdiskusi mengenai beragam isu strategis, termasuk penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang utama.

“Tadi Bapak Presiden baru saja diterima oleh Raja Willem dan Ratu Máxima. Raja merupakan kepala negara dan pemimpin tertinggi di Belanda, sehingga pertemuan ini sangat positif bagi hubungan kedua negara,” kata Teddy.

Ia menambahkan, pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting terkait pengembalian 30 ribu artefak, benda bersejarah Jawa, fosil, serta dokumen budaya milik Indonesia.

“Kesepakatannya, Pemerintah Belanda akan mengembalikan sekitar 30 ribu fosil, artefak, serta dokumen budaya milik Indonesia yang disimpan di sini. Proses pengembaliannya akan segera dilakukan, bahkan besok Menteri Kebudayaan akan menuntaskan hal ini sehingga bisa segera dipulangkan ke Indonesia,” ujarnya.

Teddy menegaskan bahwa Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan segera menindaklanjuti kesepakatan tersebut di Belanda.

“Pak Fadli Zon sudah berada di Belanda, dan dalam waktu dekat akan mendatangi Museum Leiden. Sebanyak 30 ribu artefak itu segera dipulangkan ke Indonesia. Prosesnya diperkirakan cepat karena Raja Belanda telah memberikan persetujuan langsung. Pengembalian ini sebenarnya sudah lama dibicarakan, dan Alhamdulillah kali ini berhasil disepakati sehingga segera bisa direalisasikan,” pungkas Teddy.