Kelas Menengah Indonesia Semakin Menurun: Dampak Ekonomi yang Mengkhawatirkan

Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 09 June 2025 Waktu baca 5 menit

illustrasi

Kelas Menengah Indonesia Tergerus, Ancaman Baru bagi Stabilitas Ekonomi Nasional

Kelas menengah yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia, kini menghadapi tekanan signifikan. Penurunan tajam jumlah penduduk kelas menengah berpotensi menghambat laju ekonomi nasional dan memperlebar ketimpangan sosial.

 

Jumlah Kelas Menengah Turun 16,5 Persen

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang masuk kategori kelas menengah menyusut dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024. Ini berarti penurunan sekitar 16,5 persen dalam lima tahun terakhir.

 

Faktor-Faktor Penyebab Penurunan

Beberapa penyebab utama tergerusnya kelas menengah antara lain:

  • Terbatasnya Lapangan Kerja Formal
    Pertumbuhan lapangan kerja sebagian besar terjadi di sektor informal, yang tidak memberikan jaminan keamanan kerja maupun pendapatan tetap.

  • Biaya Hidup yang Kian Meningkat
    Inflasi serta kenaikan biaya pendidikan dan layanan kesehatan terus mengurangi daya beli masyarakat kelas menengah.

  • Kebijakan Fiskal yang Membebani
    Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dan pemberlakuan program seperti Tapera dinilai menambah beban pengeluaran kelompok kelas menengah.

 

Dampak Ekonomi yang Mengkhawatirkan

Penurunan jumlah kelas menengah menimbulkan efek domino pada perekonomian, di antaranya:

  • Pelemahan Konsumsi Rumah Tangga
    Sebagai penyumbang utama konsumsi domestik, berkurangnya pengeluaran dari kelompok ini berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah Strategis yang Perlu Ditempuh

Guna membalikkan tren ini, para pengambil kebijakan didorong untuk mengambil langkah konkret seperti:

  • Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja Formal
    Pemerintah perlu mengarahkan investasi pada sektor-sektor padat karya yang menawarkan keamanan dan keberlanjutan kerja.

  • Reformasi Kebijakan Fiskal Pro-Kelas Menengah
    Memberikan insentif pajak, subsidi terarah, dan kebijakan ekonomi yang meringankan beban kelompok kelas menengah.

  • Investasi pada Pendidikan dan Keterampilan
    Penguatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan akan meningkatkan daya saing kelas menengah di era digital.

 

Kondisi kelas menengah Indonesia saat ini menjadi perhatian serius. Mengingat peran strategisnya dalam menjaga daya beli dan stabilitas sosial, pemerintah perlu segera menyusun kebijakan inklusif dan proaktif untuk memperkuat posisi kelas menengah demi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.