
Bisnis | Ekonomi
Industri Keuangan Syariah Kedatangan Pemain Baru, Siapa Dia?
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 03 October 2025 Waktu baca 5 menit
Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengungkap bahwa praktik penyelundupan timah di Indonesia tengah marak. Salah satu contohnya adalah penyelundupan timah Indonesia ke Malaysia senilai sekitar Rp 45–47 triliun.
Ketua Umum AETI, Harwendro Adityo Dewanto, menyatakan bahwa timah yang diselundupkan dari Indonesia ke Malaysia diperkirakan mencapai 12.000 ton per tahun. Informasi tersebut diperoleh langsung dari mitra industri di Malaysia.
Dalam berbagai forum internasional, Malaysia mengakui menerima pasokan timah dari Indonesia sekitar 1.000 ton per bulan.
"Dari Malaysia sendiri mereka mengonfirmasi kepada kami bahwa mereka menerima pasokan timah, ore timah, dari Indonesia sebanyak seribu ton per bulan. Jika dikonversi, jumlah tersebut setara dengan sekitar 12.000 ton per tahun. Jika dihitung menjadi ingot, nilainya kurang lebih mencapai Rp 45–47 triliun dengan harga timah saat ini," jelas Harwendro kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Jumat (3/10/2025).
Selain merugikan penerimaan negara, praktik ilegal di sektor timah ini juga berdampak langsung pada industri timah domestik. Banyak eksportir resmi merasa dirugikan karena harus bersaing secara tidak adil dengan produk yang diselundupkan.
Menurut catatan AETI, sejak awal 2025, intensitas penyelundupan semakin meningkat. Praktik ilegal ini dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan tersembunyi, sehingga para pelaku usaha legal pun tidak menyadari jaringan penyelundupan yang berjalan secara diam-diam dan masif.
"Mereka melakukannya dengan cara sistematis, terstruktur, dan diam-diam, sehingga kita semua tidak mengetahui praktik tersebut," tambahnya.
Meskipun begitu, isu penyelundupan timah sudah menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto, dan hal ini justru berdampak positif pada peningkatan produksi timah dalam negeri.
"Efeknya sekarang sangat positif, produksi timah di Indonesia saat ini meningkat cukup signifikan. Terlepas dari kinerja PT Timah yang sedang menurun, secara keseluruhan produksi tetap bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya praktik penyelundupan hasil tambang timah ilegal dari Bangka Belitung ke luar negeri.
Menurutnya, hampir 80% hasil timah dari Bangka Belitung selama ini diselundupkan melalui berbagai jalur.
"Hampir 80% hasil timah diselundupkan dengan berbagai cara, ada yang menggunakan kapal, ferry, dan saat ini akses keluar ditutup, bahkan sampan pun tidak bisa keluar," kata Prabowo dikutip Selasa (30/9/2025).
Ia menilai kondisi ini merupakan bentuk perampokan sistemik akibat kelalaian para elite, sehingga kekayaan bangsa banyak yang hilang.
Di Bangka Belitung, yang dikenal sebagai salah satu pusat tambang timah utama dunia, terdapat sekitar 1.000 tambang ilegal yang beroperasi, menurut Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo memerintahkan langkah tegas dan meminta TNI, Polri, serta Bea Cukai untuk melakukan operasi besar-besaran.
"Mulai 1 September, saya perintahkan TNI-Polri dan Bea Cukai untuk melakukan operasi besar-besaran di Babel untuk menutup tambang ilegal, karena hampir 80% hasil timah diselundupkan," ujarnya.
Selain timah, Presiden juga menyoroti tambang ilegal lain seperti nikel, batu bara, dan bauksit.
"Hampir semua jenis tambang besar memiliki praktik ilegal yang masif. Saya perintahkan agar tambang ilegal segera ditertibkan, dibersihkan, atau diambil alih negara. Jika hal ini ditegakkan, insya Allah penerimaan negara akan meningkat, kebocoran tertutup, dan negara akan memperoleh kemakmuran," tegas Prabowo.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.