
Bisnis | Ekonomi
Timah RI Diselundupkan ke Negara Tetangga, Jumlahnya Fantastis!
/index.php
Berita Terkini - Diposting pada 03 October 2025 Waktu baca 5 menit
Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali meningkat. Pada Kamis, sejumlah jet tempur AS dilaporkan mendekat ke garis pantai Venezuela.
Bersamaan dengan laporan tersebut, di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump dikabarkan menyatakan bahwa negaranya kini tengah terlibat dalam sebuah “konflik bersenjata”. Hal itu diungkapkan melalui pemberitahuan rahasia kepada Kongres AS yang disampaikan pekan ini.
Mengutip AFP, Jumat (3/10/2025), Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino menyatakan bahwa sistem pertahanan udara dan radar bandara berhasil mendeteksi lebih dari lima jet tempur AS yang terbang mendekati pantai Venezuela. Sebelumnya, AS sudah mengirim 10 jet tempur F-35 ke Puerto Riko, wilayah AS di Karibia, dan pada bulan lalu juga memerintahkan pengerahan besar-besaran armada laut yang terdiri dari delapan kapal perang dan satu kapal selam nuklir.
“Serangan ilegal… provokasi,” ujar Kementerian Perdagangan Venezuela, dikutip Jumat (3/10/2025).
“Pesawat-pesawat itu terdeteksi pada jarak 75 kilometer dari garis pantai kami,” tambahnya, sembari menuding AS telah melanggar hukum internasional sekaligus mengancam penerbangan sipil di kawasan Laut Karibia.
Presiden Nicolás Maduro sendiri menuduh Trump melakukan operasi rahasia untuk mengganti rezim di Venezuela. Sementara itu, AS secara berulang menyatakan bahwa Maduro kembali berkuasa melalui jalur yang tidak sah.
Dalam laporan NBC sebelumnya, Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat kini berada dalam situasi konflik bersenjata, merujuk pada pemberitahuan rahasia yang dikirimkan pekan ini.
Kelompok yang disebut “berperang” dengan Washington adalah kartel narkoba, di mana Trump menuding bahwa anggota organisasi tersebut bisa diperlakukan sebagai kombatan ilegal.
“Presiden menetapkan kartel-kartel ini sebagai kelompok bersenjata non-negara, menyatakannya sebagai organisasi teroris, dan menegaskan bahwa tindakan mereka merupakan serangan bersenjata terhadap Amerika Serikat,” bunyi pemberitahuan tersebut.
“Sebagai respons, berdasarkan dampak kumulatif dari aksi permusuhan ini terhadap warga negara dan kepentingan AS serta negara-negara sahabat, Presiden menyatakan bahwa Amerika Serikat kini berada dalam konflik bersenjata non-internasional dengan organisasi teroris yang sudah ditetapkan itu,” lanjut isi dokumen.
Penetapan tersebut secara hukum menempatkan kartel narkoba pada kategori yang sama dengan kelompok teroris seperti Al Qaeda atau ISIS. Pemberitahuan kepada Kongres juga menyebutkan contoh tindakan yang bisa diambil Trump untuk menarget kartel, termasuk merujuk pada serangan 15 September yang menewaskan sekitar tiga “kombatan ilegal”.
Trump kerap menyinggung Nicolás Maduro dalam kaitannya dengan kartel narkoba tersebut. Namun, Maduro membantah tuduhan itu dan sebelumnya sempat mengirim surat pada 6 September untuk membuka dialog.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.