
Bisnis | Ekonomi
Timah RI Diselundupkan ke Negara Tetangga, Jumlahnya Fantastis!
/index.php
Bisnis | Ekonomi - Diposting pada 09 June 2025 Waktu baca 5 menit
Tekanan deflasi di China terus berlanjut untuk bulan keempat secara berturut-turut, menandakan lemahnya konsumsi domestik di tengah meningkatnya persaingan harga yang semakin intensif. Meskipun terjadi peningkatan pengeluaran selama dua periode libur nasional di bulan Mei, hal ini tidak cukup untuk menetralkan melemahnya permintaan.
Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional China yang dikutip oleh Bloomberg pada Senin (9/6/2025), indeks harga konsumen (CPI) pada Mei mengalami penurunan sebesar 0,1% secara tahunan (year on year/YoY), sejalan dengan penurunan pada bulan sebelumnya dan sedikit lebih baik dari prediksi konsensus ekonom Bloomberg yang memperkirakan penurunan 0,2%. Deflasi harga produsen juga terus berlanjut hingga mencapai bulan ke-32 secara berturut-turut. Indeks harga produsen (PPI) terkontraksi sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi penurunan terdalam dalam hampir dua tahun terakhir.
Kepala ahli statistik NBS, Dong Lijuan, menjelaskan bahwa penurunan tajam pada PPI dipengaruhi oleh tingginya basis harga pada tahun lalu serta penurunan harga minyak dan bahan kimia di pasar global. Di dalam negeri, kelebihan stok batu bara dan bahan baku turut memperparah tekanan pada harga. Kondisi ini semakin rumit karena adanya kombinasi depresiasi harga properti dan persaingan harga yang semakin ketat antar pelaku usaha yang melemahkan kepercayaan konsumen dan pelaku bisnis. Contoh terbaru adalah produsen mobil BYD Co. yang menurunkan harga hampir selusin model kendaraan listrik dan hybrid plug-in hingga 34%, memunculkan kekhawatiran akan adanya gelombang diskon baru yang bisa merugikan margin produsen otomotif.
Meski pengeluaran sempat meningkat selama liburan awal dan akhir Mei, terutama di sektor jasa dan pariwisata, hal tersebut hanya memberikan penangguhan sementara terhadap tekanan struktural yang lebih dalam. Risiko eksternal juga masih membayangi, terutama terkait ketegangan dagang dengan Amerika Serikat. Meskipun komunikasi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pekan lalu membuka peluang dialog, ketidakpastian tetap tinggi.
Delegasi perdagangan kedua negara dijadwalkan bertemu di London pada hari Senin waktu setempat. Namun, dampak jangka pendek dari tarif AS terhadap lapangan kerja dan pendapatan kemungkinan akan menghambat pemulihan daya beli masyarakat, sehingga mendorong pelaku usaha untuk terus menurunkan harga.
Ekonom Morgan Stanley yang dipimpin oleh Robin Xing memperingatkan bahwa tren deflasi kemungkinan akan memburuk dan memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan melambat secara signifikan pada paruh kedua tahun 2025, seiring dengan melambatnya ekspor dan belanja konsumen. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan inflasi konsumen China hanya akan rata-rata nol persen pada tahun ini — merupakan tingkat inflasi terendah di antara hampir 200 negara yang dipantau, sekaligus menjadi angka inflasi paling rendah yang pernah dialami China sejak krisis keuangan global tahun 2009.
Survei manajer pembelian juga menunjukkan penurunan harga output, baik di sektor manufaktur maupun jasa. Pada Mei, tingkat diskon di sektor jasa tercatat sebagai yang terdalam dalam delapan bulan terakhir, menurut laporan Caixin dan S&P Global. Survei Bloomberg terbaru terhadap 67 ekonom memperkirakan tekanan deflasi akan semakin dalam. Inflasi konsumen diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 0,3% pada 2025, menjadi prediksi terendah sejak survei ini dilakukan pada 2023. Sementara itu, PPI diproyeksikan turun sebesar 2%, memburuk dari estimasi sebelumnya yang sebesar 1,8%.
Sumber: bisnis.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.