Pidato Netanyahu Soal Palestina di PBB, Delegasi Dunia Ramai - Ramai Walk Out!

Berita Terkini - Diposting pada 27 September 2025 Waktu baca 5 menit

PM Israel Benjamin Netanyahu pidato di PBB. Delagasi ramai-ramai walk out. (Foto: YouTube United Nations)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan pidato dengan nada menantang dalam Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (26/9). Ia menegaskan bahwa Israel akan terus melanjutkan operasi militer di Gaza hingga Hamas benar-benar dilenyapkan. Netanyahu juga mengkritik negara-negara Barat yang telah mengakui kedaulatan Palestina.

 

“Kami tidak akan melakukan bunuh diri nasional hanya karena Anda tidak punya keberanian menghadapi media yang berpihak dan kelompok anti-Semit yang haus akan darah Israel,” kata Netanyahu di New York. Pernyataan itu merujuk pada keputusan negara seperti Prancis, Inggris, Kanada, dan lainnya yang memberikan pengakuan kepada Palestina. Kepada Hamas, ia menekankan bahwa pesan Israel jelas: “membunuh orang Yahudi tidak akan pernah menghasilkan apa pun.”

 

Sejumlah delegasi memilih meninggalkan ruangan menjelang pidato Netanyahu, sehingga aula sidang tampak setengah kosong.

 

Dalam pidatonya, perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Israel itu menyinggung keberhasilan militernya melawan kelompok bersenjata yang didukung Iran serta serangan ke Teheran sepanjang tahun lalu. Ia menyatakan Israel ingin mengakhiri perang di Gaza “secepat mungkin,” tetapi tidak akan berhenti sebelum Hamas dikalahkan atau menyerah.

 

Netanyahu juga kembali mengingatkan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dengan menyebut para pelaku bahkan merekam tindakan mereka untuk disebarkan ke publik.

 

Meski begitu, ia hampir tidak menyinggung penderitaan rakyat Palestina di Gaza, kecuali dengan menyatakan bahwa Israel berusaha mengurangi jatuhnya korban sipil. Netanyahu keras membantah tuduhan bahwa pemerintahannya melakukan genosida atau menerapkan kebijakan kelaparan paksa.

 

Sorotan utama pidatonya adalah soal sandera yang masih ditahan Hamas. Ia menyebut Israel telah memasang pengeras suara di perbatasan Gaza, bahkan mengambil alih jaringan telepon seluler di wilayah tersebut agar pidatonya dapat disiarkan langsung.

 

Namun bagi banyak pihak internasional, serangan Israel di Gaza lebih dianggap sebagai tragedi kemanusiaan, di mana rakyat Palestina menghadapi kekerasan dan kelaparan akibat balasan militer yang dinilai tidak seimbang dari negara yang jauh lebih kuat. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan sekitar 65.000 orang tewas, sementara sebagian besar wilayah kini tidak layak huni.

 

Netanyahu menggambarkan perang melawan Hamas sebagai bagian penting dari upaya mempertahankan eksistensi Israel menghadapi ancaman Iran yang ingin melenyapkan negara Yahudi dan mendorong jihad global.

 

Ia menegaskan bahwa Israel harus terus melawan program nuklir dan rudal Iran, serta menghancurkan Hamas agar serangan seperti 7 Oktober tidak terulang. Menurut Netanyahu, Palestina tidak layak menjadi negara karena “tidak pernah mau menerima keberadaan negara Yahudi di samping mereka.”

 

Menanggapi aksi walk-out di Majelis Umum, Netanyahu menyebut hal itu hanyalah campuran antara anti-Semitisme dan kepura-puraan moral, yang pada akhirnya akan mereda ketika Israel memenangkan perang. Ia bahkan mengatakan bahwa setelah konflik berakhir, Suriah dan Lebanon dapat membuka jalan untuk mengakui Israel, dan suatu hari rezim Iran akan runtuh sehingga hubungan lama antara Iran dan Israel dapat dipulihkan.

 

Saat ini, Netanyahu hanya memiliki sedikit sekutu internasional selain Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sampai sekarang tetap mendukung kebijakan Israel. Pada Senin mendatang, Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Trump di Gedung Putih, dengan masa depan Gaza pascaperang diperkirakan menjadi topik utama pembahasan.

Sumber: bloombergtechnoz.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.