
Crypto News
Bisa Jadi Kejutan! Altcoin Ini Berpotensi Meledak Jika ETF Oktober 2025 Disetujui!
/index.php
Crypto News - Diposting pada 11 June 2025 Waktu baca 5 menit
Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami lonjakan signifikan. Harga Bitcoin (BTC) hari ini meningkat tajam dan berhasil menembus ambang US$ 110.000, didorong oleh respons pasar yang optimis terhadap proses negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Mengacu pada data Coinmarketcap per Selasa (10/6/2025) pukul 06.30 WIB, nilai kapitalisasi pasar kripto global meningkat sebesar 4,02% menjadi US$ 3,43 triliun dalam sehari. Bitcoin (BTC), yang merupakan kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami lonjakan sebesar 4,02% dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin saat ini tercatat sebesar US$ 110.054 per koin atau setara Rp 1,79 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.300).
Ethereum (ETH) juga mencatatkan kenaikan sebesar 6,07% menjadi US$ 2.664 per koin, sementara Binance Coin (BNB) naik 1,87% ke level US$ 664 per koin.
Dikutip dari CoinDesk, Bitcoin kembali menunjukkan kekuatannya dengan menembus angka US$ 110.000 — level tertinggi sepanjang bulan Juni dan mendekati rekor harga tertingginya yang terjadi pada Mei lalu. Kenaikan ini memicu gelombang penguatan di seluruh pasar kripto, termasuk Ethereum yang turut mengalami peningkatan.
Lonjakan harga Bitcoin memicu aksi likuidasi besar-besaran terhadap posisi short (jual) yang dipasang oleh para trader yang memperkirakan penurunan harga. Berdasarkan data CoinGlass, lebih dari US$ 110 juta posisi short terpaksa dilikuidasi hanya dalam waktu satu jam. Secara keseluruhan, likuidasi posisi short di seluruh pasar kripto hari itu mencapai US$ 330 juta, tertinggi dalam satu bulan terakhir.
Sementara itu, sebagian besar bursa saham global juga mengalami penguatan. Saham-saham yang berkaitan dengan kripto ikut terdorong naik, mengikuti tren positif Bitcoin sejak akhir pekan lalu.
Caleb Franzen, analis ternama sekaligus pendiri Cubic Analytics, menyebut fenomena ini sebagai ‘peaceful rally’ — sebuah reli yang terjadi secara stabil dan berkelanjutan tanpa gejolak harga ekstrem. “Setiap kali ada tanda-tanda pelemahan, pembeli segera masuk dan menjaga arah tren tetap naik,” jelasnya.
Menurut laporan dari analis Bitfinex, saat ini pasar kripto berada dalam kondisi yang jauh lebih sehat untuk melanjutkan reli harga. Setelah koreksi Bitcoin sebesar 10% hingga mendekati US$ 100.000 dan likuidasi posisi leverage senilai lebih dari US$ 1,9 miliar selama sepekan terakhir, tekanan jual yang berlebihan mulai mereda.
Meski demikian, data on-chain masih menunjukkan potensi tekanan jual lanjutan yang berasal dari investor jangka panjang, yang berpotensi memperlambat permintaan pasar.
“Bitcoin saat ini berada dalam situasi kritis, di antara level dukungan struktural dan momentum bullish yang mulai melemah, dan sedang menunggu pemicu makro berikutnya,” tulis Bitfinex dalam laporannya.
Jake O, analis dari Wintermute, mencatat bahwa pertemuan antara delegasi perdagangan Amerika Serikat dan China yang sedang membahas kesepakatan dagang dapat menjadi pemicu penting.
“Pasar saat ini sangat sensitif terhadap kabar apa pun yang berasal dari perundingan dagang antara AS dan China, sambil menantikan rilis data inflasi (CPI) Amerika pada hari Rabu (11/6/2025),” ujarnya.
Sumber: investors.id
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.