
Bisnis | Ekonomi
Timah RI Diselundupkan ke Negara Tetangga, Jumlahnya Fantastis!
/index.php
Crypto News - Diposting pada 09 June 2025 Waktu baca 5 menit
Para analis memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi menembus rekor harga baru di atas US$115.000 pada awal Juli 2025. Prediksi ini muncul dari kombinasi meningkatnya ketertarikan investor institusional serta indikasi perlambatan ekonomi AS yang terlihat dari data tenaga kerja terbaru.
Dalam laporan Cointelegraph pada Kamis (5/6/2025), analis dari Bitfinex menjelaskan bahwa tren kenaikan harga Bitcoin dapat berlanjut jika arus dana masuk ke ETF Bitcoin spot tetap kuat. Optimisme ini juga diperkuat oleh ekspektasi bahwa laporan ketenagakerjaan AS akan menunjukkan pelemahan ekonomi yang nyata.
“Dengan kondisi seperti itu, harga Bitcoin kemungkinan bisa mencapai US$115.000 atau bahkan melampauinya pada awal Juli,” ungkap tim analis.
Berdasarkan data dari SoSoValue, total arus masuk bersih ke ETF Bitcoin spot di AS telah mencapai US$197 juta sepanjang bulan Mei. Angka ini tercatat di tengah pergerakan harga Bitcoin yang sempat menyentuh US$111.970 sebelum terkoreksi ke level sekitar US$105.000. Meskipun harga mengalami penurunan, minat dari investor institusional tetap menunjukkan kekuatan.
Tim analis Bitfinex menilai bahwa penurunan harga memang sempat memunculkan kekhawatiran di pasar, tetapi secara keseluruhan sentimen tetap cenderung positif. Hal ini tercermin dari skor Indeks Fear and Greed untuk pasar kripto yang berada pada angka 57, yang termasuk dalam kategori “Greed” atau ketamakan, menandakan bahwa keyakinan investor terhadap aset digital masih tinggi.
Fokus utama pasar saat ini adalah laporan tenaga kerja bulanan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang akan dirilis pada 6 Juni. Laporan ini sangat penting karena akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve, yang pada akhirnya akan berdampak pada daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin.
Jika data menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan, maka kemungkinan penurunan suku bunga akan tertunda. Situasi ini bisa memperkuat nilai dolar AS dan memberikan tekanan pada harga Bitcoin, yang menurut analis dapat turun untuk menguji level support di sekitar US$102.000 atau bahkan lebih rendah.
Sebaliknya, apabila data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan, maka narasi disinflasi akan menguat, membuka peluang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga lebih awal. Skenario ini dinilai sangat mendukung pergerakan harga Bitcoin secara positif dalam waktu dekat.
“Secara keseluruhan, hasil dari laporan ini akan sangat relevan untuk para trader jangka pendek, meskipun hanya merupakan bagian kecil dari gambaran pasar yang lebih besar,” jelas analis Bitfinex.
Meskipun pasar menunjukkan optimisme, Bitfinex tetap mengingatkan akan potensi koreksi harga. Dalam skenario bearish, Bitcoin bisa menembus batas psikologis US$100.000 dan melanjutkan penurunan ke area US$95.000 hingga US$97.000. Para analis menyatakan bahwa area ini bisa menjadi peluang akumulasi menarik bagi investor jangka panjang. Bitcoin terakhir kali menyentuh kisaran ini pada 7 Mei 2025.
Sumber: coinvestasi.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.