86% penambang kripto menggunakan akun Google hasil 'hack'

Teknologi Terkini - Diposting pada 27 November 2021 Waktu baca 5 menit

Sebuah laporan baru dari keamanan siber Google telah mengungkapkan bahwa 86% akun Google Cloud yang diretas digunakan untuk aktifitas penambangan kripto ilegal.

 

Laporan yang disebut dengan Threat Horizons menunjukkan bahwa 86% dari akun yang diretas digunakan untuk penambangan kripto.

 

Google juga menambahkan bahwa hampir 10% dari akun yang disusupi digunakan untuk melakukan pemindaian sumber daya internet lainnya yang tersedia untuk mengidentifikasi sistem yang rentan. Di hasil lainnya, 8% dari akun yang diretas dimanfaatkan untuk menyerang target lain.



Penyalahgunaan akun Google Cloud yang disusupi.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa sebagian besar serangan dapat terjadi dan berhasil disebabkan oleh kata sandi yang buruk yang dibuat pengguna dan kurangnya implementasi pemberdayaan kontrol dasar keamanan. 

 

Google juga menambahkan bahwa platform cloud mereka juga tidak henti-hentinya mengkampanyekan mengenai bahaya phishing dan ransomware.

 

“Penyerang juga terus mengeksploitasi Instance Cloud yang dikonfigurasi dengan buruk untuk mendapatkan keuntungan melalui penambangan kripto dan aktifitas pump. Dunia ransomware juga terus berkembang dengan ditemukannya beberapa ransomware baru yang tampaknya merupakan cabang dari malware yang ada dengan berbagai kemampuan,” kata Google.

 


[ www.finbold.com ]

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.