Berita Terkini
Demam Dracin Makin Parah! Warga Asia Tenggara Kecanduan Drama China hingga Tak Bisa Lepas
/index.php
Saham News - Diposting pada 06 November 2025 Waktu baca 5 menit
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), menjadikannya emiten ke-24 yang melantai di bursa sepanjang tahun 2025.
Dalam aksi korporasi tersebut, PJHB menawarkan sebanyak 480.000.000 saham baru, setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Adapun harga penawaran ditetapkan sebesar Rp330 per saham.
Pada kegiatan IPO ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saat perdagangan perdananya, saham PJHB langsung naik 24,8% ke level Rp412 per saham, yang juga menjadi harga tertingginya pada hari tersebut.
Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, PJHB turut menerbitkan 240.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru, dengan rasio penerbitan 2:1. Artinya, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I.
Setiap Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PJHB dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham. Jika seluruh waran tersebut dilaksanakan, Perseroan berpotensi meraih tambahan dana sebesar Rp79,2 miliar, yang akan digunakan sebagai modal kerja tambahan untuk mendukung operasional kapal baru.
Secara finansial, PJHB menargetkan peningkatan kinerja yang signifikan, dengan pendapatan yang diproyeksikan mencapai sekitar Rp144 miliar dalam lima tahun ke depan, hampir tiga kali lipat dibandingkan capaian tahun 2024. Sementara itu, laba bersih juga diperkirakan akan meningkat hingga tiga kali lipat pada periode yang sama.
Direktur Utama PJHB, Ibu Go Sioe Bie, menjelaskan bahwa langkah untuk melaksanakan IPO merupakan bagian dari strategi korporasi dalam memperkuat struktur pendanaan dan mempercepat ekspansi bisnis Perseroan.
“Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dalam pembangunan tiga kapal baru jenis LCT dengan kapasitas 2.500 DWT. Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan guna memperbesar kapasitas armada serta memenuhi permintaan pengangkutan alat berat dan kontainer dari para klien,” ujarnya, Kamis (6/11).
Dari total biaya pembangunan ketiga kapal tersebut, sekitar 94,11% atau senilai Rp153,4 miliar akan bersumber dari hasil IPO, sementara 5,89% atau sekitar Rp9,6 miliar akan menggunakan kas internal Perseroan.
Lebih lanjut, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan dimanfaatkan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung operasional kapal baru dan menjaga keberlanjutan kegiatan bisnis perusahaan.
Menurutnya, pencatatan saham PJHB di BEI menjadi momentum penting untuk memperluas akses pendanaan, memperkuat tata kelola dan transparansi perusahaan, serta meningkatkan daya saing di industri pelayaran nasional.
“Kami berharap kehadiran PJHB di Bursa Efek Indonesia dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi sebagai pemegang saham. Kami juga ingin menjadi perusahaan pelayaran nasional yang tumbuh secara berkelanjutan dan berfokus pada penciptaan nilai tambah bagi para pemegang saham,” pungkasnya.
Sumber: cnbcindonesia.com
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital
DISCLAIMER
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.