Lo Kheng Hong Ungkap Penyebab Warga RI Tetap Miskin, Catat Baik-Baik!

Edukasi - Diposting pada 06 September 2025 Waktu baca 5 menit

Foto: Dok Lo Kheng Hong

Investor terkenal asal Indonesia, Lo Kheng Hong, menilai kebiasaan menabung masyarakat Indonesia bukanlah hal yang baik.


Menurutnya, bukannya menjadikan seseorang kaya dan sejahtera di masa depan, kebiasaan menabung justru bisa membawa kesulitan di hari tua.

 

Lo Kheng Hong berpendapat bahwa menabung atau menyimpan uang di bank membuat nilai kekayaan berkurang secara perlahan karena tergerus inflasi.

 

“Menyimpan uang di bank pada dasarnya membuat kita semakin miskin dari waktu ke waktu, sebab nilai uang terus mengalami penurunan,” ujar Lo Kheng Hong ketika menjadi pembicara di ajang Capital Market Summit & Expo (CMSE) beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (5/9/2025).

 

Tidak hanya menabung, Lo Kheng Hong juga menilai membeli obligasi atau surat utang bukanlah pilihan tepat untuk mengelola keuangan. Menurutnya, bunga atau imbal hasil dari obligasi terlalu kecil sehingga kurang menguntungkan.

 

“Saya pun tidak membeli emas,” tambah Lo Kheng Hong.

Instrumen yang benar-benar menarik baginya hanyalah saham, karena terbukti telah membuatnya kaya dengan aset mencapai ratusan miliar rupiah. Salah satu pencapaian besarnya adalah ketika memperoleh keuntungan besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR), yang menjadi titik awal kesuksesannya dalam berinvestasi di pasar saham.

 

Ia menjelaskan alasan utama memilih saham, khususnya di Indonesia. “Pasar saham Indonesia memberikan imbal hasil tertinggi dibandingkan bursa utama dunia bagi investor jangka panjang. Itu fakta yang sudah terbukti! Saya sangat bersyukur bisa ada di dalamnya,” ungkap Lo Kheng Hong.

 

Namun hingga saat ini, kata Lo, hampir 99% masyarakat Indonesia masih tidak percaya bahwa saham merupakan instrumen investasi terbaik. Sebagian besar orang lebih memilih menaruh uang di bank atau membeli properti dibandingkan berinvestasi di saham.

 

Lo Kheng Hong dikenal sebagai sosok yang teliti, bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca laporan keuangan. Usahanya dalam menganalisis laporan keuangan menunjukkan bahwa ia sangat berhati-hati dalam menentukan saham untuk diinvestasikan.

 

Pada tahun 1998, ia membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Saat itu, laba bersih UNTR tercatat minus Rp1 triliun. Namun, pendapatan perusahaan masih berada di kisaran Rp2–4 triliun dengan laba operasional sekitar Rp1 triliun. Menurut Lo, kerugian bersih tersebut hanya terjadi akibat faktor kurs.

 

Inilah momen awal yang menandai perjalanan sukses Lo Kheng Hong sebagai investor saham. Cerita serupa kemudian berulang di saham-saham lain yang juga membawanya pada keuntungan besar.

Sumber: cnbcindonesia.com

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

TAG :