Mengenal Secara Singkat Kategori-Kategori Aset Kripto

Edukasi - Diposting pada 02 April 2022 Waktu baca 5 menit

Terdapat berbagai kategori aset kripto yang dapat menjadi komponen kunci dalam memahami apa yang membuat aset kripto berharga. Ada lebih dari 10.000 aset kripto berbeda, dan semuanya memiliki jenis penggunaan (use case) dan tujuan tertentu dibuatnya aset kripto tersebut dan yang memberi nilai lebih dari tiap aset kripto.

Kategori aset kripto dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori tertentu. Kategori-kategori ini tentu saja disusun berdasarkan nilai gunanya (use case) dan manfaatnya.

 

Berikut adalah jenis  aset kripto yang beredar saat ini

 

1. Penyimpan Kekayaan (Store of Value)

Contoh : Bitcoin dan Bitcoin Cash

Jenis aset kripto yang termasuk dalam kategori ini mampu di anggap dapat mempertahankan nilai dari kekayaan seseorang yang lebih baik jika dibandingkan uang tunai, atau bila dibandingkan dengan aset emas sekali pun. Hal tersebut dikarenakan karena sifat dari aset kripto jenis ini mirip dengan uang fiat dan juga suplainya cenderung langka di muka bumi ini.

 

2. Mata Uang Digital (Digital Currencies)

Contoh: Litecoin, Dash, Monero, Zcash

Jenis aset kripto ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari. Aset kripto jenis ini memiliki beberapa kelebihan seperti biaya transaksi yang lebih hemat bila dibandingkan penggunaan kartu kredit seperti Visa atau Mastercard. Terutama untuk transfer uang dalam jumlah besar (biaya transaksi aset kripto biasanya merupakan biaya tetap yang berskala lebih baik dengan pembayaran besar).

Jenis-jenis aset kripto dalam kategori mata uang digital juga sangat menjaga privasi penggunanya dengan lebih baik.

 

3. Koin Utilitas (Utility Coins)

Contoh: Ethereum, Binance Coin, Cardano, Polkadot

Koin-koin kategori ini merupakan aset kripto yang berlaku untuk membayar barang atau jasa yang tersedia di satu jaringan tertentu. Biasanya, aset kripto ini digunakan untuk tetap menjaga keandalan sistem-sistem blockchain yang memiliki fitur smart contract.

Sebagai contoh, Ethereum meminta penggunanya untuk membayar sekian Ether (ETH) untuk menjaga keandalan sistem pada jaringannya. Begitu pun Polkadot yang juga mengharuskan penggunanya membayar biaya transaksi sekian ADA agar bisa berinteraksi dengan smart contract.

 

4. Koin Sekuritas (Security Coins)

Contoh: USDT, BCap

Koin sekuritas adalah representasi digital dari aset “real” yang terdapat di dunia nyata yang kemudian dicatat ke dalam transaksi blockchain. Koin jenis ini merupakan subjek dari regulasi yang ada saat ini.

Manfaat dari tokenisasi atas aset nyata ke dalam transaksi blockchain adalah meningkatkan likuiditas dan keamanan digital aset tersebut.

 

5. Koin Meme (Meme Coins)

Contoh: Dogecoin, Shiba Inu

Keberadaan koin satu ini memang cukup kontroversial. Sebab, sesuai namanya, koin ini merupakan representasi dari guyonan atau meme yang tersebar di jagat maya.

Dogecoin, misalnya, adalah pionir dari golongan koin yang satu ini. Koin ini sendiri terinspirasi dari meme doge yang cukup terkenal di internet. Memang, koin jenis ini berjalan di atas blockchain-nya sendiri. Hanya saja, banyak yang masih meragukan nilai inherennya serta manfaatnya yang utama.

Belakangan, nilai meme koin meroket berkat asupan endorse influencer, pemberitaan media yang berlebihan, hingga postingan media sosial.



 

Referansi :

https://www.huobi.com/learn/en-us/token-categories-part-1/

https://pluang.com/id/blog/resource/panduan-jenis-cryptocurrency

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram, TikTok, Youtube Digivestasi agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar ekonomi, keuangan, teknologi digital dan investasi aset digital

 

DISCLAIMER

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami rangkum dari sumber terpercaya dan dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs ini adalah merupakan tanggung jawab mereka pribadi.